Aktivitas Narapidana Lapas Sampit Dalam Pelajari Kitab Fiqih

Kontribusi dari Humas Kemenkumham Kalteng, 25 Maret 2021 14:29, Dibaca 16 kali.

MMCKalteng - Kotawaringin Timur - Kegiatan pembelajaran agama Islam semakin ditingkatkan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit, hal ini bertujuan sebagai pembinaan kepribadian dan kerohanian yang diprogramkan jajaran pembinaan di Lapas Sampit. Sampai dengan saat ini para Warga binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Islam mempelajari dan memperdalam Kitab Fiqih di Masjid At-Taubah Lapas, Kamis (25/3/2021).

Program pembinaan yang dilaksanakan secara mandiri ini didukung sepenuhnya oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit, Reza Febriansyah selaku Kepala Subseksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan berkesempatan menyampaikan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan kegiatan keagamaan termasuk melalui program pembelajaran agama, meskipun pembelajaran ini dilakukan secara mandiri tanpa mendatangkan pengajar dari luar dengan pertimbangan masih dalam masa pandemi covid-19. "Sesuai perintah pimpinan, program pembinaan kepribadian untuk WBP terus kami tingkatkan," ucap Reza Febriansyah.

(Baca Juga : Aksi Tim Kesehatan Lapas Sampit dalam Cegah Penyebaran Covid-19)

Sementara itu menurut Syaiful, salah seorang Warga Binaan Pemasyarakatan mengatakan, "Sangat senang dengan adanya berbagai kegiatan keagamaan di Lapas Sampit ini karena pengetahuan agama kami semakin bertambah dan sekaligus waktu-waktu kami di Lapas dapat terisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Kegiatan pembelajaran agama ini akan menambah pengetahuan kami selama menjalani masa pidana waktu kami dapat terisi dengan hal-hal yang bermanfaat," tuturnya.

Selanjutnya Kalapas Kelas IIB Sampit, Agung Supriyanto mengaminkan atas berbagai program pembinaan yang terus berjalan dengan baik meskipun dengan berbagai upaya yang harus ditempuh.

"Terus tingkatkan berbagai program pembinaan keagamaan sebagai upaya memperkokoh pondasi nilai-nilai luhur keagamaan bagi para warga binaan sehingga mereka memiliki kekuatan spiritual yang membawanya menuju ke arah kebaikan dan tidak mengulangi tindak pidana lagi," pungkas Agung Supriyanto. (Red-dok, Humas Kalteng, Maret 2021).