Kemenag Seruyan Perkuat Profesionalitas Guru

Kontribusi dari Kemenag Kalteng, 16 Februari 2021 14:44, Dibaca 386 kali.

MMCKalteng – Seruyan – Berbagai upaya terus dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Seruyan untuk memperkuat profesionalitas guru di wilayah itu. Salah satunya dengan mengikutkan tenaga pendidik dalam Diklat yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Banjarmasin.

Peningkatan profesionalitas guru, kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Seruyan H. Hasanudin, adalah sebuah hal wajib. Pasalnya, guru merupakan bagian terdepan dalam upaya mencerdaskan generasi bangsa.

(Baca Juga : Sambut Hari Bhakti Pemasyarakatan Tahun 2021, Lapas Narkotika Kasongan Gelar Bakti Sosial di Panti Asuhan)

"Guru sebagai garda terdepan di bidang pendidikan harus bisa meningkatkan profesionalisme, keahlian, dan keterampilan mengajar, sehingga dapat memberikan output yang optimal bagi dunia pendidikan," kata Hasanudin di Kuala Pembuang, Selasa (16/2/2021).

Jika seorang guru bisa menjadi pendidik yang profesional, lanjutnya, maka mampu mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dunia pendidikan saat ini, diantaranya adalah rendahnya tingkat literasi kalangan pelajar. Indikasinya adalah minat baca tinggi tetapi daya baca rendah, ditunjukkan dengan tingginya minat membaca pesan media sosial atau tulisan yang minim ilmu pengetahuan. Sebaliknya daya baca sangat kurang, begitu ada tulisan yang panjang atau tulisan di buku yang tebal.

“Dengan meningkatnya profesionalitas, diharapkan guru bisa meningkatkan literasi peserta didik, terutama di masa pandemi dimana sekolah terpaksa menutup pintu dan membuka  pembelajaran jarak jauh,” beber H. Hasanuddin.

"Penting untuk meningkatkan literasi untuk meningkatkan daya baca guna memperluas wawasan dan pemahaman peserta didik," imbuhnya.

Diklat itu sendiri digelar sampai 20 Februari 2021 mendatang. Diikuti 30 guru Madrasah Ibtidaiyah, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap tenaga pendidik madrasah untuk dapat melaksanakan tugas secara professional dengan dilandasi kepribadian dan etika aparatur pemerintah sesuai dengan kebutuhan instansi.

Evaluasi dan penilaian akhir terhadap peserta pelatihan meliputi aspek kemampuan berupa ujian atau pemahaman materi dari seluruh mata diklat yang telah disampaikan, aspek sikap yang terdiri dari unsur disiplin dan prakarsa, serta rencana tindak lanjut (RTL) yang akan diterapkan di masing-masing instansi tempat kerja.  (Arbain Efendi)