Terus Kembangkan Perkebunan, WBP Lapas Sukamara Tanam Kacang Panjang

Kontribusi dari Humas Kemenkumham Kalteng, 26 Agustus 2020 17:59, Dibaca 10 kali.

MMCKalteng - Sukamara - Subseksi Pembinaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sukamara melaksanakan salah satu kegiatannya yaitu membina Warga Binaan Pemasyarakatan dengan berkebun. Kegiatan ini merupakan bentuk pemanfaatan lahan yang ada pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Sukamara yang sebelumnya merupakan lahan kosong dan diubah menjadi lahan perkebunan, Rabu (26/8/2020).

Dengan perawatan yang rutin, lahan perkebunan yang ada telah menghasilkan beberapa sayur dan buah-buahan yang baik diantaranya sawi, terong, tomat, lombok, jagung, singkong, pisang dan semangka. Tidak berhenti sampai di situ, kali ini lahan perkebunan yang ada akan ditanami kacang panjang.

(Baca Juga : Imigrasi Palangka Raya Ikuti Rapat Presentase Proposal Kajian Ham Tentang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Berbasis IPK dan IKM)

Pemilihan kacang panjang ini sendiri adalah karena melihat dari sifatnya yang tidak memerlukan banyak air dan pas dengan keadaan musim saat ini yang mulai memasuki musim kemarau. Perawatannya yang terbilang mudah, kondisi tanah yang cocok, serta masa panennya yang singkat. Mulai dari masa tanam sampai panen pertama hanya memerlukan waktu 2 bulan dan dapat dipanen kembali dalam rentang waktu satu minggu serta dapat dipanen lebih kurang 15 kali untuk satu tanamannya.

Kasubsi Pembinaan, Zulkifli melalui salah satu stafnya, Yeyen Budiono menyampaikan sebelum ditanami, lahan yang akan digunakan untuk menanam kacang panjang diolah terlebih dahulu. "Sebelumnya tanah yang ada kita gembur, diberi baluran, diberi pupuk kandang dan urea baru kemudian ditanam. Hal itu dilakukan agar hasilnya nanti baik. Kita terus mencoba menanam beragam sayur yang bisa menghasilkan baik itu untuk dijual ataupun dikonsumsi sendiri," tuturnya.

Yeyen juga berharap apabila nanti sudah panen, hasil yang ada bisa dinikmati bersama. "Semoga nanti hasilnya bisa baik dan melimpah, agar saat panen kita bisa menikmati hasilnya bersama-sama dan apabila memungkinkan akan dijual," tutupnya. (Red-dok, Humas Kalteng, Agustus 2020).