MELALUI DISKUSI DAN PERDEBATAN YANG PANJANG AKHIRNYA BAPAS PANGKALAN BUN KEMBALI BERHASIL MELAKSANAKAN DIVERSI TERHADAP ABH

Kontribusi dari Humas Kemenkumham Kalteng, 30 September 2018 14:29, Dibaca 13 kali.

MMCKalteng – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Pangkalan Bun kembali berhasil melaksanakan diversi terhadap Anak Binaan Hukum (ABH) di tingkat Pengadilan Negeri Pangkalan Bun yang dihadiri  oleh Jaksa Penuntut Umum, Dinas Sosial Kobar, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kobar serta Orang Tua Korban dan Orang Tua ABH, ucap H. Husni Tahmrin Kamis (27/09).

Dikatakannya, upaya diversi yang dilakukan oleh Kasubsi Bimbingan Klien Anak Wayan Iryawan dan PK Bapas Reyza Budi Adi Wibowo ini sebelumnya gagal atau tidak menemui titik temu antar kedua belah pihak baik dari sisi orang tua korban maupun orang tua ABH yang terjadi sebanyak dua kali yakni pada saat upaya diversi ditingkat penyidikan di Kepolisian dan ditingkat penuntutan di Kejaksaan Negeri.

(Baca Juga : LPKA Kelas IIA Palangka Raya Bentuk Karakter Andikpas melalui Kegiatan Pramuka)

Karena tidak ada kesepakatan antara kedua belah pihak tersebut, akhirnya Bapas Pangkalan Bun berupaya agar pada tingkat terakhir di Pengadilan negeri ada terjadi titik temu antar kedua belah pihak. Alhasil dengan perjuangan serta pendampingan akhirnya ditingkat ini terjadi kesepakatan yang mana orang tua korban mau memaafkan pelaku (ABH). Selanjutnya orang tua ABH wajib memberikan santunan kepada orang tua korban. Sedangkan kedua ABH dengan inisial AS dan AH dikembalikan ke orang tua masing-masing.

Dari perjalanan panjang perjuangan ini, alhamdulillah akhirnya kita kembali berhasil melakukan diversi terhadap 2 ABH. Setidaknya kegiatan Diversi dapat dijadikan acuan dalam penanganan kasus ABH yang tidak harus menjalani pidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

Peran serta orang tua tentulah menjadi hal utama dalam menjaga dan mendidik anaknya agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum, terang Husni (kepala Bapas Pangkalan Bun kepada Humas Kantor Wilayah.  (Red-dok. Pirhan Humas Kalteng.Sept 2018).