Sekilas Info
Kontribusi dari Martiana Winarsih, 09 Desember 2019 23:25, Dibaca 304 kali.
MMCKalteng, Palangka Raya – Salah satu cara Diskominfo Kota Palangka Raya untuk menangkal hoax yang beredar di masyarakat adalah dengan menyebar leaflet (selebaran) anti hoax yang berisi gambar dan tulisan tentang bahaya hoax dan ajakan untuk menolak segala bentuk hoax.
(Baca Juga : Tiba di Pangkalan Bun, Piala Adipura ke-13 Disambut dan Diarak Keliling Kota)
“Kita tahu di era keterbukaan informasi sekarang masyarakat sangat mudah mengakses informasi dengan banyaknya portal berita yang bermunculan dan di media sosial. Di sisi lain masyarakat dengan mudah mempercayai berita-berita yang terekspos tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu”, ungkap Martiana Winarsih, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Kota Palangka Raya disela-sela pembagian leaflet (selebaran) anti hoax kepada pengunjung Taman Pasuk Kameluh Palangka Raya, Senin (9/12/2019).
Menurutnya, dampak penyebaran berita bohong (hoax) sangat besar dan dapat memicu perpecahan . Hoax berpotensi menimbulkan konflik sosial dan perpecahan antar sesama dengan latar belakang suku, agama dan antar golongan yang dapat mengancam kerukunan di masyarakat
Salah satu komunitas online yang bertujuan dalam memerangi informasi palsu di internet adalah Turn Back Hoax dan dapat diakses di laman www.turnbackhoax.id. Turn Back Hoax sekaligus juga berfungsi sebagai database berisi referensi berita hoax.
“Bagi masyarakat yang mendapat berita hoax di media sosial bisa membuka situs laman tersebut dan melaporkan berita atau informasi yang dinilai menimbulkan keresahan di masyarakat,” lanjutnya
Martiana menambahkan salah satu cara terbaik menghentikan penyebaran berita bohong atau hoax adalah dengan mengedukasi masyarakat dengan literasi media.
“Kalau literasi pembaca rendah, sangat mudah bagi pembaca ditipu dengan berita hoax, berita atau informasi yang dibuat seolah-olah benar, seolah-olah meyakinkan dan lebih parahnya si penerima berita langsung menyebarkannya di media sosialnya”, jelasnya.
Diharapkan para generasi milenial harus melek literasi media dengan menganalisis konten berita yang disajikan agar tidak mudah terpengaruh hoax. (MC.Isen Mulang)