Peringkat Dua, Terobosan Gubernur Sugianto Tingkatkan Indeks Pertumbuhan Ekonomi Kalteng

Kontribusi dari Ari Purna Prahara, 02 November 2019 15:46, Dibaca 27 kali.


MMCKalteng - Palangka Raya - Kepemimpinan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Kalteng Habib Ismail bin Yahya memberikan dampak luas bagi perekonomian masyarakat.

Terbukti, indeks pertumbuhan ekonomi Kalteng meningkat. Bahkan, Kalteng menempati peringkat dua regional Kalimantan dalam hal tersebut. Tak hanya itu, indikator tingkat kemiskinan menurun di beberapa tahun belakangan.

(Baca Juga : Wagub Edy Pratowo Harapkan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Saling Bersinergi Menanggulangi Kemiskinan di Kalteng)

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengambangan (Bappedalitbang) Kalteng Yuren S Bahat menuturkan dalam tahun 2019, pertumbuhan ekonomi kalteng sejumlah 7,67 persen. Angka ini diperoleh berdasarkan indikator di triwulan II tahun 2019. Posisi Kalteng yakni menempati urutan ke dua regional.

“Kita hanya selisih sedikit dengan Kaltara yang merupakan saudara dekat. Kalteng 7,67 persen sedangkan Kaltara di urutan pertama 7,78 persen,” kata Yuren saat menggelar konferensi pers, Senin (28/10).


Lanjutnya, pertumbuhan ekonomi ini didominasi oleh adanya dua komoditi yang masih menjadi primadona bagi Kalteng. Komoditi itu adalah batubara dan CPO dari Kelapa sawit.

Besarnya pengaruh dua komoditi ini pun menjadi ketergantungan dari tahun ke tahun. Namun, dalam beberapa bulan belakangan ini, instruksi dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran bahwa Kalteng harus bergerak dan mengembangkan komoditi lain. Diantaranya yakni kakao, kopi, tebu, kelapa dalam dan karet.

Berbagai program dari pemerintah pusat pun dijemput bola untuk upaya mengembangkan komoditi tanaman di Kalteng. Terobosan teranyar yakni kerjasama dengan Agro Elit Uni Emirat Arab yang dilakukan belum lama ini.


“Kerjasama ini nantinya akan menjadi tonggak awal pengembangan komoditi buah-buahan. Karena melalui kerjasama ini, nilainya cukup fantastis hingga diperkirakan dapat membawa angin segar untuk Kalteng,” imbuh Yuren.

Dampak dari peningkatan pertumbuhan ekonomi pun diyakini Yuren membawa perubahan positif bagi kalteng. Salah satunya yakni menurunnya indikator tingkat kemiskinan. Selama empat tahun terakhir, indikator tingkat kemiskinan di Kalteng menurun.

Tahun 2016 yang awalnya mencapai 5,66 persen menurun hingga 5,37 persen di tahun 2017. Pun begitu pula dengan tahun 2018 yang menurut hingga 5,17 persen.

“Puncaknya di tahun 2019 dari data yang diambil pada Bulan Februari, indikator tingkat kemiskinan berada di angka 4,98 persen. Kami berharap kedepannya ini akan semakin menurun. Pemerintah saat ini tengah bekerja keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat,” pungkas Yuren

Ari Purna Prahara

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook