Tradisi Memasang Pohon Natal Sebagai Bentuk Syukur dan Sukacita

Kontribusi dari Iin Carolina, 07 Desember 2018 10:14, Dibaca 46 kali.


Menyambut hari Natal bagi umat Kristiani merupakan bentuk ucapan syukur dan sukacita memperingati kelahiran Sang Juruselamat dan penebus dosa manusia.

Pohon natal identik dengan pohon cemara, karena pohon cemara selalu hijau daunnya dan tidak rontok apabila musim salju, artinya merupakan simbol agar kehidupan kerohanian umatNya bertumbuh menjadi saksi dan menjadi berkat bagi orang lain, ungkap Pendeta Rusna A.Wara saat di bincangi oleh Tim Media Center Isen Mulang Palangkaraya, Kamis (6/12/2018) di kediamannya, Jln. Rajawali VI No.19 Palangka Raya.

(Baca Juga : Gubernur Diserbu Warga di Lokasi Kebakaran Jalan Riau)

Masa sebelum hari Natal disebut masa Adventus artinya kedatangan, dalam masa Adven umat Kristiani menyiapkan diri untuk menyambut pesta Natal dan memperingati kelahiran dan kedatangan Yesus kedua kalinya.

Pada awal masa Adventus dilambangkan dengan menyalakan sebatang lilin di susul penyalaan lilin pada minggu berikutnya selama empat minggu/adventus pertama sampai adventus ke empat, setelah melewati masa adventus maka besoknya umat Kristiani merayakan hari Natal.

Memasang dan menghias pohon Natal merupakan kegiatan yang menyenangkan dan usaha merupakan tradisi menyambut natal diawali dengan memasang Pohon Natal baik dirumah maupun ditempat ibadah.

Selanjutnya pendeta Rusna menuturkan, pernak pernik hiasan pohon natal pun memiliki makna yakni hiasan Bintang yang dipasang dipuncak pohon natal memiliki semangat ketaatan dan kerendahan hati dihadapan Tuhan dan sesama, Malaikat melambangkan kedamaian,  Lonceng untuk memberikan kabar dan mengajak semua orang bersukacita.

Iin Carolina

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook