Kakanwil Kemenag Ajak Generasi Milenial Kalteng Jadi Generasi Moderat

Kontribusi dari Kemenag Kalteng, 29 Juni 2021 10:08, Dibaca 6 kali.

MMCKalteng – Palangka Raya – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah H. Abd. Rasyid mengajak generasi milenial Kalimantan Tengah untuk menjadi generasi yang moderat, yakni generasi yang bisa menerima dan menghadapi perbedaan tanpa harus mempermasalahkan atau menjadikan perbedaan itu sebagai konflik. Hal tersebut dikatakan H. Abd. Rasyid saat menjadi narasumber dalam dialog pembinaan kerukunan umat beragama sejak dini yang diselenggarakan Pemprov Kalimantan Tengah di aula Bappeda, Selasa (29/6/2021).

“Kalian adalah harapan bangsa ini. Ayo menjadi generasi yang moderat agar kalian bisa menghadapi dan menghormati perbedaan yang telah dan kalian hadapi saat ini,” beber H. Abd. Rasyid.

(Baca Juga : Kemenag Kalteng Gelar Shalat Gaib dan Doa Bersama)

Mantan Kakanwil Sulawesi Utara ini juga menyampaikan tentang moderasi beragama yang saat ini menjadi program prioritas Kementerian Agama. Menurutnya, moderasi beragama adalah sikap yang penting dimiliki agar perbedaan dalam beragama tidak membuat sesama umat beragama saling bermusuhan.

“Dengan moderasi beragama, kalian akan terhindar dari sikap ekstrem,” tegasnya.

Para peserta juga diingatkan untuk berhati-hati dengan media sosial (medsos). Pasalnya, medsos menjadi saluran penyebar informasi yang acapkali menyesatkan dan bisa membawa generasi muda menjadi terpengaruh dengan berbagai hal negatif.

Menurut H. Abd. Rasyid, jika generasi milenial Kalimantan Tengah bisa tumbuh sebagai generasi moderat, maka Kalimantan Tengah akan menjadi daerah yang rukun.

“Kalimantan Tengah dengan falsafah Huma Betang harus kita jaga. Salah satunya dengan mengawal kalian agar tumbuh dan berkembang sebagai generasi moderat. Mari kita hormati perbedaan, diantaranya kita tidak perlu saling menyalahkan atau mengkafirkan,” ajak H. Abd. Rasyid.

“Dan pesan saya, belajarlah ajaran agama kalian masing-masing dengan benar. Jika itu bisa dilakukan, maka kalian bisa meresapi dan mengikuti bahwa agama itu mengajarkan kasih sayang, bukan permusuhan,” imbuhnya. (Maturidi)