Pemprov Kalteng Gelar Upacara Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-74 Tahun 2019

Kontribusi dari Ari Purna Prahara, 03 Desember 2019 09:53, Dibaca 474 kali.


MMCKalteng - Palangka Raya - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri pimpin Upacara Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-74 Tahun 2019.

Upacara digelar di Halaman Kantor Dinas PUPR Prov. Kalteng, Senin (3/12/2019) pagi. Turut hadir sejumlah Bupati, Kepala Perangkat Daerah tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, unsur Forkopimda, serta para tamu undangan lainnya.

(Baca Juga : Plt. Gubernur Kalteng Membuka Secara Resmi Rapat Kerja Bidang Kesehatan Tingkat Provinsi Tahun 2020)

Presiden RI Joko Widodo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Kalteng Fahrizal Fitri menyampaikan lima tahun terakhir ini pemerintah telah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran seperti jalan tol, bandara, pelabuhan untuk mendukung tol laut, pembangkit tenaga listrik dan bendungan.

"Infrastruktur dasar pedesaan juga terus kita bangun seperti saluran air bersih, jalan-jalan desa, perbaikan saluran irigasi dan embung, yang tidak dilakukan hanya di Pulau Jawa saja tetapi ke seluruh wilayah Indonesia terutama ke wilayah Indonesia bagian Timur, wilayah pedalaman, kawasan terisolir dan daerah perbatasan. Hal ini kita lakukan tidak hanya untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sekaligus untuk mewujudkan rasa keadilan masyarakat serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa kita," imbuhnya.

"Meskipun kita semua telah bekerja keras, agenda pembangunan infrastruktur belum selesai. Kita masih punya  pekerjaan rumah, masih ada pekerjaan berat pembangunan untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dibandingkan  dengan negara-negara lain, kita memang masih tertinggal. Peringkat infrastruktur negara kita tahun 2018 berada di posisi 71 dari  140 negara. Di tingkat ASEAN saat ini, daya saing infrastruktur kita masih berada di posisi 5, kalah dengan Thailand, Brunei, Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bekerja lebih keras lagi untuk mengejar ketertinggalan dan menjadi yang terdepan," lanjutnya.


Pihaknya menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus memiliki dampak siginifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Seluruh jajaran pemerintah dan mitra yang terlibat harus memastikan bahwa pembangunan infrastruktur fokus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya dalam menaikkan kelas UMKM, pengembangan pariwisata, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan ekspor.

"Oleh karena itu, sudah saatnya kita menghubungkan infrastruktur-infrastruktur yang tersedia dengan sentra-sentra produksi, menghubungkan obyek wisata dengan sentra-sentra pemasaran. Jalan tol harus tersambung dengan kawasan industri. Pelabuhan harus tersambung dengan kawasan logistik dan distribusi. Bandara harus tersambung dengan kawasan perdagangan dan jasa, serta infrastruktur lainnya harus tersambung dengan sentra dan kawasan ekonomi," jelasnya.

Pengembangan konektivitas infrastruktur uu harus  dilanjutkan. Konektivitas tidak akan terwujud tanpa ada sinergi dalam pemerintahan. Saya minta seluruh jajaran pemerintah  untuk bersinergi, mulai dari pusat sampai daerah untuk duduk bersama-sama menyepakati mana tanggung jawab pemerintah pusat, mana tanggung jawab pemerintah provinsi serta mana tanggung jawab pemerintah kabupaten dan kota.

Sinergi pemerintahan juga akan berpengaruh besar dalam kesuksesan agenda pembangunan berikutnya. Selama lima tahun ke depan kita akan melanjutkan pembangunan 60 bendungan, 1.000 embung, 500.000 hektar jaringan irigasi baru, 2.500 km jalan tol dan 60.000 km jalan baru. Kita juga akan meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum layak menjadi 90% serta akses sanitasi dan persampahan menjadi 80%. Kita pun akan melanjutkan Program Sejuta Rumah, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, kita akan mewujudkan pemindahan Ibukota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur dengan konsep Smart Metropolis.


"Begitu juga dengan pembangunan infrastruktur 5 destinasi wisata prioritas yang kita targetkan selesai pada akhir tahun 2020 yakni Kawasan Danau Toba di Sumatera Utara,  Kawasan Borobudur di Jawa Tengah, Kawasan Mandalika di NTB, Kawasan Labuan Bajo di NTT dan Kawasan Manado-Likupang di Sulawesi Utara. Seluruh agenda pembangunan ini, sekali lagi, harus berdampak pada kenaikan kelas UMKM, pengembangan pariwisata, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan ekspor," tuturnya.

Penggunaan teknologi saat ini sangat penting dalam setiap bidang pekerjaan termasuk dalam bidang pembangunan infrastruktur. Saya minta pembangunan infrastruktur kita harus didukung oleh teknologi dan hasil riset yang aplikatif sehingga akan menghasilkan pembangunan yang berkualitas.

Meskipun teknologi mutlak digunakan dalam pembangunan infrastruktur, tetapi seyogianya penggunaan teknologi tersebut membuka peluang lapangan pekerjaan mulai dari proses perencanaan pembangunan sampai pada tahap pemanfaatan infrastruktur tersebut.

"Pembangunan infrastruktur yang berkualitas juga harus didukung dengan pembiayaan yang memadai. Tidak mungkin pembangunan di negara kita ini hanya dilakukan oleh pemerintah dan bersumber dari APBN saja. Kreativitas menjadi kunci pembiayaan pembangunan infrastruktur ke depan. Oleh karena itu, saya minta lembaga-lembaga pembiayaan dan mitra swasta untuk tetap ikut secara serius menyukseskan agenda bangsa ini," pungkasnya. (ARP/Foto:Yds)

Ari Purna Prahara

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook