Semiloka untuk Sebangau yang berkelanjutan

Kontribusi dari Elga Arya Putra, 07 Februari 2018 20:24, Dibaca 2 kali.


MMCKalteng-Balai Taman Nasional Sebangau bekerjasama dengan USAID LESTARI dan WWF Indonesia program Kalimantan Tengah menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) Rabu (7/02/2018) di meeting room Swiss Bell hotel Danum Palangka Raya.

Semiloka ini dihadiri oleh Direktur Kawasan Konservasi Dirjen KSDAE Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Suyatno Sukandar, staf ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan SDM Drs.Yuel Tanggara, Walikota Palangka Raya Riban Satia, Setda Katingan Rubama, serta Setda Pulang Pisau Tiswanda.

(Baca Juga : KEGIATAN PELATIHAN PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER TAHUN 2018)

Kawasan Sebangau merupakan salah satu ekosistem hutan rawa gambut yang kondisinya relatif masih baik dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Kawasan ini memainkan peranan yang sangat penting bagi gudang penyimpanan karbon dan pengatur tata air di Kabupaten Katingan dan Pulang Pisau serta Kota Palangka Raya. Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. SK.423/Menhut-II/2004 kawasan Sebangau ditunjuk menjadi Taman Nasional, dengan luas 568.700 hektar.

Kawasan Sebangau adalah rumah bagi Orangutan yang diperkirakan berjumlah 6000-9000, yang merupakan populasi Orangutan terbesar di Indonesia yang menambah daya tarik Sebangau di mata dunia.

Taman Nasional Sebangau diindikasi mempunyai nilai ekonomis dan ekologis yang penting tidak hanya untuk Kalimantan Tengah namun juga dunia. Sebangau menyimpan potensi yang luar biasa baik biodiversity, cadangan karbon maupun keindahan alam. Kurang dikenalnya Sebangau di tingkat nasional maupun lokal mengharuskan pengelola untuk menyampaikan hasil kerja keras penyelamatan kawasan baik oleh staff maupun mitra kerja Taman Nasional Sebangau kepada pemerintah lokal, nasional maupun kepada dunia sejalan dengan visi Sebangau terbaru untuk menjadi “Model Pengelolaan Gambut Tingkat Dunia”, karena pembangunan kawasan konservasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pembangunan wilayah disekitarnya. Kekayaan ini harus dielaborasi secara komprehensif dan holistik dengan prinsip konservasi kolaboratif antara pengelolaan kawasan dan mitra baik swasta maupun masyarakat.

Semiloka ini diharapkan nantinya dapat menggalang kolaborasi semua pihak untuk Sebangau yang berkelanjutan dan dapat menjadi wadah dalam merangkul semua pemangku kepentingan di sekitar kawasan untuk memiliki kesamaan persepsi dalam menghadapi pemanasan global, ancaman kebakaran hutan, masalah tapal batas kawasan serta menjadi wadah dalam inisiasi bersama pemangku kepentingan dalam meramu upaya bersama untuk menjawab berbagai tantangan yang menghadang. (Yudis/Berbagai sumber/ Foto: Jeje WWF)

Elga Arya Putra

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook