Sekilas Info
Kontribusi dari Sekretariat DPRD Provinsi Kalteng, 19 Juli 2019 07:34, Dibaca 347 kali.
MMCKalteng - Palangka Raya - Komisi C DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) kunjungan kerja (Kunker) ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kamis (18/7) pagi.
Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka konsultasi dalam terkait penanganan dan pencegahan stunting di Kalteng. Pasalnya, kasus stunting di daerah ini masih cukup tinggi.
(Baca Juga : Serap Aspirasi Masyarakat Melalui Reses)
Hal ini disampaikan Anggota Komisi C DPRD Kalteng Ina Prayawati, saat dihubungi, melalui pesan WhatsApp, kemarin. Ini juga mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi para ibu agar selalu mencukupi asupan gizi pada masa kehamilan, pemberian asupan air susu ibu (ASI) pada anak dan selalu menjaga kebersihan. Hal ini bertujuan untuk menekan kasus terhambatnya pertumbuhan tinggi badan pada anak atau disebut stunting.
Menurutnya, saat melaksanakan kunker ke Kemenkes, pihaknya banyak mendapatkan masukan agar kasus stunting di Bumi Tambun Bungai, dapat ditekan semaksimal mungkin. “Tujuan kita melaksankan kunker ke Kemenkes, yaitu dalam rangka konsultasi upaya perbaikan gizi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan stunting melalui pendekatan lintas program dan lintas sektor,” kata Ina.
Dikatakan, ada banyak sekali masukan-masukan yang diterima agar kasus stunting yang dialami anak-anak bisa ditekan semaksimal mungkin, salah satunya yaitu dengan cara menjaga asupan gizi bagi para ibu, baik pada masa kehamilan, menyusui, hingga kewajiban untuk menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggalnya. Karena hal ini jelas sangat berpengaruh pada masa pertumbuhan anak.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV, meliputi Kabupaten Barito Timur, Barito Selatan, Barito Utara dan Murung Raya ini juga menjelaskan, sosialisasi pentingnya pemenuhan asupan gizi bagi masyarakat sudah mulai berjalan dan diharapkan kedepannya kasus stunting di Kalteng dapat menurun.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, rata-rata kasus stunting di Kalteng sudah mulai menurun. Karena sosialisasi pentingnya pemenuhan asupan gizi serta menjaga kebersihan bagi masyarakat, sudah mulai berjalan serta hal ini juga didukung dengan banyaknya penyuluh-penyuluh kesehatan dan aktifnya kembali posyandu maupun suplai makanan bergizi tambahan untuk anak,” terang srikandi dari fraksi PDI Perjuangan ini.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya dari Komisi C, yang salah satu topuksinya membidangi masalah kesehatan ini beberapa waktu lalu juga telah melaksanakan kunjungan ke beberapa daerah di Kalteng. Di antaranya, Barito Timur, Kotawaringin Timur dan Kapuas dan diantara kabupaten tersebut, kasus stunting tertinggi terdapat di Kabupaten Kapuas.
“Dari kunjungan kami ke beberapa Kabupaten kemarin, ada beberapa kabupaten yang terdapat kasus stunting dan yang paling tinggi adalah di Kabupaten Kapuas dengan angka rata-rata penderita di atas 20 persen, namun saat ini sudah mulai menurun karena masyarakat telah menerapkan pola hidup sehat serta didukung dengan bantuan pemerintah untuk menyediakan MCK. Oleh karena itu upaya pemerintah untuk menekan kasus stunting ini perlu kita apresiasi,” pungkasnya.
Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.