Teranglah Perjuangan Kartini

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 22 April 2019 09:37, Dibaca 8 kali.


Teranglah semangat yang ada di sekeliling Kartini di dalam kalangan perempuan di Indonesia. Kartini lahir 21 April 1879 di Mayong, Jepara. R.A. Kartini cucu Pangeran Ario Tjondronegoro, Bupati Demak yang terkenal senang dengan kemajuan. Beliaulah Bupati yang pertama-tama yang mendidik anak-anaknya laki-laki maupun perempuan dengan pelajaran Barat. Pesan beliau kepada anaknya “Anak-anakku, jika tidak mendapat pelajaran, engkau tiada akan mendapat kesenangan, turunan kita akan mundur, Ingatlah.” Pada tahun 1902 di seluruh Pulau Jawa dan Madura hanya empat orang Bupati yang pandai menulis dan bercakap-cakap dalam bahasa Belanda, yakni Bupati Serang (P.A.A. Achmad Djajadiningrat); Bupati Ngawi (R.M. Tumenggung Kusumo Utoyo); Bupati Demak (Pangeran Ario Hadiningrat, paman R.A Kartini) dan Bupati Jepara (bapak R.A. Kartini, R.M. Adipati Ario Sosroningrat).

Kartini dibesarkan dengan mendapatkan pendidikan yang layak, berbahasa Belanda, sastra dan seni, pelajaran tentang pendidikan Barat secara ekstensif. Kartini bisa berbahasa Belanda karena sampai usia 12 tahun ia diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Ketika meninggalkan sekolah Kartini tetap mendapatkan bimbingan dari Marie Ovick-Soer, istri kontrolir Jepang, wakil pegawai administrator kolonial. Hasil dari belajar di sekolah selanjutnya di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi karena Kartini melihat bahwa perempuan pribumi masih banyak yang belum mendapatkan pendidikan.

(Baca Juga : Pembelajaran Bahasa dalam Revolusi Industri 4.0)

Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima Leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Adapun bacaan Kartini berupa majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan, majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Selanjutnya Kartini pun pernah beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Kartini sangat menikmati bacaan-bacaan yang penuh dengan pengetahuan. Buku-buku tersebut akan terus dibaca dan dibuatkan catatan kecil yang berisi tema-tema yang dinilai penting. Isi buku catatan mencakup tentang perilaku yang baik, pandangan hidup yang dapat dijadikan contoh, serta jiwa dan pikiran besar yang nantinya akan dipelajari dan dipahami.

Membaca dan membuat catatan menjadi rutinitas yang membuat Kartini terus bersemangat untuk mewujudkan impiannya. Kartini mempelajari dan memahami pemikiran-pemikiran yang berkembang di belahan dunia lain. Pengetahuan tersebut menjadi dasar bagi Kartini untuk mewujudkan terciptanya kesetaraan. Kesetaraan yang dimaksud adalah kesetaraan gender. Gender merupakan perbedaan antara perempuan dan laki-laki berdasarkan konstruksi sosial maupun kultural masyarakat. Gender juga dapat diartikan sebagai pola relasi perempuan dan laki-laki yang didasarkan pada ciri sosial masing-masing, meliputi pembagian kerja, pola relasi kuasa, perilaku, peralatan, bahasa, persepsi yang membedakan perempuan dengan laki-laki. Dengan kata lain, gender bukanlah perbedaan dan fungsi peran sosial yang dikonstruksikan oleh masyarakat serta tanggung jawab laki-laki dan perempuan.

Pendidikan saat itu dirasakan berpihak pada laki-laki, sehingga mengakibatkan dia lebih berpotensi untuk memiliki kekuasaan lebih tinggi terhadap sumber daya ekonomi termasuk kelangsungan hidup rumah tangga dan keluarganya. Pemilahan peran dan posisi laki-laki dan perempuan dalam akses publik. Perjuangan Kartini untuk meningkatkan potensi diri melalui membaca, menulis, dan belajar sangat berpengaruh pada kemampuan perempuan saat ini.(syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook