Sekilas Info
Kontribusi dari ADMIN, 01 Desember 2025 20:00, Dibaca 45 kali.
MMCKalteng - Palangka Raya – Pelatihan Literasi Digital bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Angkatan I dan II di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Tahun 2025 resmi dibuka oleh Gubernur Kalteng Agustiar Sabran yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Hamka yang berlangsung di aula Sei Kapuas, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalteng, Palangka Raya pada Senin (1/12/2025).
Pelatihan menjadi upaya penguatan kapasitas aparatur, terutama dalam mendukung transformasi digital pemerintahan. Di tengah tuntutan birokrasi modern yang harus lebih responsif, efisien, akuntabel, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi, peningkatan kompetensi digital menjadi bagian penting dari agenda reformasi birokrasi.
(Baca Juga : Wagub Edy Pratowo : Pemprov Kalteng akan Lakukan Percepatan agar Produk Lokal Masuk E-Katalog)
Staf Ahli Gubernur Kalteng bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Hamka saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalteng menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah untuk membangun aparatur yang siap menghadapi perubahan.
“Pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membentuk pola pikir yang adaptif, kritis, dan profesional dalam memanfaatkan teknologi informasi,” ujarnya.
Arah penguatan kompetensi ini selaras dengan visi pembangunan Kalteng Tahun 2025–2030, yakni mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak khususnya, serta masyarakat Kalteng pada umumnya dengan spirit kearifan lokal dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi landasan menuju Kalteng Berkah, Kalteng Maju, dan Kalteng Bermartabat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Setidaknya terdapat tiga urgensi utama yang menjadikan literasi digital sebagai kompetensi dasar ASN masa kini, yakni percepatan digitalisasi layanan publik menuntut aparatur mampu menggunakan teknologi secara efektif dan aman, tata kelola pemerintahan modern semakin mengandalkan pengolahan data dan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan, meningkatnya ancaman keamanan siber membuat pemahaman mengenai etika digital, perlindungan data, serta mitigasi disinformasi menjadi kebutuhan mendesak.
“Peningkatan kapasitas tidak akan berdampak bila tidak diikuti dengan perubahan praktik kerja, perbaikan proses, dan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Kalteng Nunu Andriani, dalam laporan pelaksanaannya menyampaikan bahwa program pelatihan dirancang untuk menjawab kebutuhan ASN terhadap pemahaman digital yang semakin kompleks. Ia menekankan bahwa perkembangan teknologi memunculkan tuntutan baru bagi aparatur dalam menguasai perangkat, aplikasi, dan ekosistem digital pemerintahan.
“BPSDM menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan daripada ASN di tengah teknologi digital saat ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan baca literasi digital termasuk pemahaman terhadap perangkat, aplikasi, ekosistem digital yang digunakan dalam pemerintahan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa penguatan kompetensi keamanan digital termasuk perlindungan data pribadi, keamanan informasi, dan mitigasi risiko siber menjadi bagian dari pelatihan ini. Kegiatan ini juga diarahkan untuk mendukung implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta agenda transformasi digital nasional.
Pelatihan Literasi Digital bagi ASN ini dilaksanakan selama empat hari, mulai tanggal 1 hingga 4 Desember 2025, dengan total 30 jam pelatihan. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif, studi kasus, diskusi kelompok, serta praktik penyusunan rencana aksi penerapan literasi digital. Sebanyak 80 peserta dari perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalteng mengikuti kegiatan tersebut. (MTD/Foto:THQ)