Sekilas Info
Kontribusi dari Diskominfo Kobar, 05 November 2025 16:38, Dibaca 960 kali.
MMCKalteng – Pangkalan Bun – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) membuka operasi pasar atau pasar murah sebagai langkah pengendalian inflasi daerah tahun 2025, Rabu (5/11/2025). Kegiatan tersebut digelar di Aula Kecamatan Arut Utara dan dibuka secara resmi oleh Bupati Kobar Hj. Nurhidayah.
Dalam sambutannya, Bupati Hj. Nurhidayah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap stabilitas harga barang kebutuhan pokok. Menurutnya, menjelang akhir tahun, permintaan masyarakat terhadap bahan pangan dan kebutuhan pokok cenderung meningkat signifikan.
(Baca Juga : Antisipasi Virus Corona Dengan Sosialisasi Melalui Kanal Media Elektronik, Radio, Media Cetak, dan Media Online)
Bupati menjelaskan, kenaikan permintaan masyarakat terhadap barang pokok berdampak langsung terhadap naiknya harga sejumlah komoditas di pasar tradisional. “Memasuki minggu pertama bulan November 2025, beberapa harga komoditas seperti beras, bawang merah, dan daging ayam ras (boiler) mengalami kenaikan yang cukup terasa,” ujarnya.
Ia menambahkan, peningkatan harga barang pokok tersebut tentu dapat berpengaruh terhadap tingkat inflasi daerah, sehingga diperlukan langkah antisipatif yang cepat, sinergis, dan tepat sasaran. “Salah satu upaya penting dalam menjaga stabilitas harga adalah melalui pelaksanaan operasi pasar atau pasar murah seperti yang kita lakukan hari ini,” imbuhnya.
Program operasi pasar ini menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi terintegrasi yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari perangkat daerah, pelaku usaha, hingga masyarakat. Pemerintah berharap kegiatan ini mampu menjaga daya beli masyarakat di tengah dinamika harga bahan pokok yang fluktuatif.
Melalui kegiatan pasar murah tersebut, masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan daging ayam dengan harga di bawah pasaran. Bupati berharap program ini dapat membantu terutama masyarakat berpenghasilan rendah agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, Hj. Nurhidayah juga menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam menghadapi potensi tekanan inflasi. Ia menyebut peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjadi sangat krusial dalam melakukan pemantauan harga dan distribusi bahan pokok di lapangan.
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga Arut Utara. Banyak masyarakat yang mengaku terbantu dengan adanya pasar murah tersebut karena harga barang yang dijual lebih terjangkau dibandingkan harga di pasar umum.
Pemkab Kobar berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan serupa di sejumlah kecamatan lain selama periode pengendalian inflasi tahun 2025. Diharapkan, langkah ini dapat menciptakan pemerataan akses terhadap bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau.
Dengan adanya operasi pasar ini, diharapkan stabilitas harga kebutuhan pokok di wilayah Kotawaringin Barat dapat terjaga. Selain membantu masyarakat, program ini juga menjadi bentuk sinergi nyata antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekonomi daerah. (Dsy/ Diskominfo Kobar)./Edt:UL