Tingkatkan Produktivitas Jagung Program Swasembada Pangan dengan Teknologi Benih Unggul Hibrida

Kontribusi dari TPHP Prov Kalteng, 10 Oktober 2025 15:16, Dibaca 78 kali.


MMCKalteng – Palangka Raya – Jagung merupakan salah satu komoditas strategis dalam sektor pertanian yang memiliki peranan penting sebagai sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri. Dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional, pengembangan budidaya jagung hibrida menjadi salah satu upaya prioritas, khususnya melalui penerapan varietas unggul yang adaptif dan berdaya hasil tinggi. Turut serta mendukung program swasembada jagung di kota Palangka Raya, dilaksanakan penanaman varietas benih unggul jagung hibrida BISI 18 di Kelurahan Pager, Kecamatan Rakumpit, Kota Palangka Raya (Rabu,8/10/2025)


Pada kesempatan lain, Kepala Dinas TPHP Prov. Kalteng, Rendy Lesmana menekankan pentingnya dukungan penuh terhadap Program Swasembada Pangan Nasional sebagai bentuk sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah dan aparat terkait. Program ini bertujuan memperkuat ketersediaan pangan strategis melalui peningkatan produktivitas, optimalisasi lahan, serta pemberdayaan petani dan masyarakat. Sesuai leading sector yang diemban, instansi pertanian telah melakukan pemetaan potensi lahan, penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian, pendampingan teknis dan pembinaan petani. Namun, terdapat kendala yakni keterbatasan jumlah SDM yang memadai dalam pencapaian target swasembada pangan. Oleh karena itu, peran serta kolaborasi Polri sebagai jembatan penghubung diharapkan dapat menggerakkan kelompok tani di Kalimantan Tengah untuk mendukung program menanam jagung,” ungkap Rendy Lesmana.

(Baca Juga : Hadiri Pertemuan Gubernur dengan Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat Kab. Kapuas, Kadis PMD Prov. Kalteng Komitmen Wujudkan Pembangunan Desa Adil dan Merata)


Varietas jagung hibrida BISI-18 merupakan salah satu varietas unggul  yang mampu beradaptasi di lokasi lahan berpasir yang memiliki kesuburan rendah, termasuk wilayah kota Palangka Raya. Varietas ini juga memiliki potensi hasil tinggi, tahan terhadap penyakit utama seperti bulai dan karat daun. Dengan masa panen relatif singkat sekitar 100–105 hari setelah tanam (HST), dapat menghasilkan  4 kali tanam dalam setahun. Keunggulan varietas ini mendukung peningkatan produksi jagung pipilan kering lebih signifikan dibandingkan varietas lokal. Rata-rata hasil panen mencapai 10–12 ton per hektar pada kondisi optimal, dengan tingkat penyerapan pasar yang tinggi karena kualitas biji yang seragam dan bernilai jual tinggi, “ tutur Penyuluh Dinas TPHP Prov Kalteng, Rihanae dan Marki Sudiatna.

Senada dengan hal tersebut, Kalpolda Kalteng, Iwan Kurniawan menyampaikan bahwa sesuai arahan Inpres Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Jagung Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah, Perum Bulog Kalteng menyerap pipilan jagung yang memenuhi standar mutu kadar air 18-20 persen seharga Rp.5.500. Hasil panen jagung hibrida kuartal III di bulan September 2025, seluruhnya akan diserap oleh Perum Bulog, termasuk jagung pipilan kelurahan Pager sebanyak 1 ton yang dilepas hari ini, ”ungkap Iwan Kurniawan. Lebih lanjut, Iwan Kurniawan menambahkan pada Gerak Tanam Jagung Serentak se-Indonesia yang digelar secara offline dan online dilaksanakan pertanaman seluas 128 hektar di 101 titik lokasi yang tersebar di Kalimantan Tengah. Sisa target tanam seluas 6.691,75 hektar dilaksanakan secara bertahap menyesuaikan dengan persiapan lahan dan  ketersediaan sarana produksi.

Mendukung  program tersebut, Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan  Pengawas Benih Tanaman Dinas TPHP Prov Kalteng telah melakukan kegiatan pengawasan mutu hasil jagung pipilan kering yang diserap Perum Bulog Kalteng sebagai bentuk pendampingan dan pembinaan mutu hasil panen jagung pipilan yang memenuhi standar keamanan pangan. Jagung pipilan panen kuartal III dari  Polres kabupaten Pulang Pisau dan kabupaten Katingan sesuai standar mutu yang ditetapkan, telah dilakukan pemeriksaan kadar air dengan teknik pengambilan contoh yang mewakili keseluruhan  total volume jagung pipilan. Untuk menjaga kualitas jagung pipilan di gudang penyimpanan serta menghindari kelembaban karena kadar air di atas 20%, perlu dilakukan pengeringan hingga mencapai kadar 14 %, “tutur Ita Susilawaty. (IS-TPHP) Edt : EK

TPHP Prov Kalteng

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook