Kearifan Lokal sebagai Daya Tarik Wisatawan

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 20 Desember 2018 14:09, Dibaca 23 kali.


Pariwisata berkaitan dengan empat objek yakni wisatawan, objek wisata, pelayanan wisata, dan interaksi antara wisatawan dan lingkungan objek wisata. Interaksi antara wisatawan, objek wisata, dan pelayanan wisata menjadi objek prima dari pariwisata. Selain itu, hal yang perlu dikaji berhubungan dengan perilaku wisatawan mengunjungi objek wisata, motivasi wisatawan untuk mengunjungi objek wisata, dan kegiatan yang dapat dilakukan di objek wisata. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata melibatkan banyak komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, seperti: jasa pelayanan wisata, sosial, ekonomi, budaya, politik, keamanan, dan lingkungan.

Aktvitas pariwisata melibatkan kehidupan sosial, baik masyarakat sebagai pengunjung dan wisatawan, maupun penyedia objek pariwisata dan penerima wisatawan. Hubungan sosial masyarakat ini sangat berpengaruh pada perkembangan kepariwisataan. Semakin erat dan harmonis hubungan antara wisatawan dan masyarakat penerima di daerah tujuan wisatawan, maka semakin cepat perkembangan pariwisatanya. 

(Baca Juga : Strategi Point Kenali Hoaks)

Masyarakat dapat berinteraksi dan bertransaksi dalam berbagai hal antara satu dan  lainnya, sehingga terjalin hubungan yang sinergis dan saling menguntungkan antara wisatawan dan penerima wisatawan. Pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat. Masyarakat penerima wisatawan dapat terlibat secara langsung dan aktif dalam dunia pariwisata, misalnya sebagai karyawan di industri penyedia jasa pelayanan pariwisata seperti: biro perjalanan wisata, hotel, vila, bungalow, restoran, dan sarana transportasi.

Pelayanan pariwisata berupa hotel sudah tersebar di Kabupaten Kapuas. Berkaitan dengan ini hal yang harus diperhatikan adalah masyarakat setempat penerima wisatawan. Masyarakat yang dimaksud mengarah kepada masyarakat etnik Dayak. Masyarakat yang hidup di daerah Kapuas memberikan kearifan yang sangat tinggi. Ini selaras dengan kehidupan huma betang. Filosofi yang berkaitan dengan memahami saling menghargai, menghormati, dan saling tolong-menolong. Huma betang dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Tengah dapat tergambar bahwa masyarakat dengan jalinan hidup dalam suasana yang harmonis. Kehidupan yang konsisten pada kearifan lokal huma betang di Kalteng harus dipertahankan demi keberlanjutan pariwisata di masa mendatang. 

Masyarakat yang menetap di huma betang menjunjung kejujuran, kebersamaan, kerukunan, dan ketaatan. Masyarakat yang menghuni huma betang menjunjung nilai kejujuran. Masyarakat dalam bersosialisasi mengedepankan kejujuran, mereka bertanggung jawab dan berani mengatakan yang sebenarnya. Kebersamaan dalam bermasyarakat menjadikan mereka kuat, saling menjaga satu sama lain, saling mengerti dan memahami. Kebersamaan membawa masyarakat ke dalam kehangatan. Dalam kegiatan sehari-hari ataupun dalam sebuah acara, masyarakat membuat dan menyajikan makanan bersama dan dibagi kepada semua penghuni huma betang. Kebersamaan yang erat menciptakan persatuan. Kerukunan/toleransi juga tercermin dalam kehidupan dalam huma betang. Penghuni yang berjumlah belasan kepala keluarga memunculkan keberagaman baru, mulai dari watak, perilaku, sampai pada kepercayaan. Kebersamaan menciptakan kerukunan di antara mereka. Meskipun berbeda keyakinan mereka menghargai satu sama lain, mereka saling menghargai, dan memberikan toleransi. Ketaatan terhadap hukum dan agama menjadi prinsip dalam hidup bermasyarakat di huma betang. Artinya, adanya kesadaran terhadap hukum yang berlaku.

Masyarakat penerima wisatawan diharapkan memiliki kejujuran yang dijunjung untuk menciptakan ketaatan terhadap hukum. Kejujuran menciptakan kebenaran dan kebenaran mendorong terciptanya kebersamaan. Selanjutnya kebersamaan tumbuh menciptakan persatuan. Sebelumnya persatuan tumbuh dengan penuh rasa toleransi dan kerukunan. Pada akhirnya kerukunan menciptakan kemenangan dalam menghadapi perbedaan. Ketaatan dan kepatuhan memperkuat jiwa masyarakat huma betang untuk terus mengembangkan dan menjalankan pariwisata yang ada di Kalimantan Tengah. (syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook