Riset Solutif dan Inovasi Membumi, Pesan Sahli Darliansjah untuk Pascasarjana UPR

Kontribusi dari Ika Alqinaya, 15 Agustus 2025 13:57, Dibaca 126 kali.


MMCKalteng – Palangka Raya – Saff Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Pemerintah, Hukum dan Politik Darliansjah mewakili Plt. Sekda menjadi narasumber pada kegiatan Orientasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya Tahun Akademik 2025/2026 yang digelar di Aula Rahan, Gedung Rektorat Universitas Palangka Raya, Jumat (15/8/2025).

Dalam paparannya, Darliansjah menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Kalteng untuk menyelaraskan riset dengan pembangunan daerah. Pemerintah mendorong riset terapan dan inovasi lokal yang hasilnya dapat dihilirisasi menjadi teknologi serta model pemberdayaan yang aplikatif bagi masyarakat.

(Baca Juga : Sekda Nuryakin : Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Ucapkan Terima Kasih dan Apresiasi atas Suksesnya Penyelenggaraan Hari Jadi ke 65 Kalteng)

“Riset yang kita lakukan jangan hanya berhenti di meja laboratorium atau di rak perpustakaan. Hasilnya harus dihilirisasi menjadi teknologi dan model pemberdayaan yang benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.


Materi yang disampaikan juga membahas kondisi ekosistem gambut di Kalimantan Tengah, termasuk peta fungsi dan status kerusakan gambut. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada 2023 terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 1,1 juta hektare, dengan 599 ribu hektare di antaranya berada di kawasan hidrologis gambut (KHG) berdasarkan data Greenpeace.

“Keberlanjutan lingkungan adalah kunci kelangsungan hidup masyarakat. Kita tidak akan punya masa depan jika merusak ekosistem, termasuk gambut yang menjadi penyangga kehidupan di Kalimantan Tengah,” tegas Darliansjah.

Lebih lanjut, ia memaparkan empat fase pembangunan daerah, yaitu: Fase 1 (2025–2029) tahap fondasi untuk memperkuat dasar pembangunan; Fase 2 (2030–2034) akselerasi hilirisasi dengan fokus pada transformasi ekonomi, diversifikasi, dan penguatan pusat pertumbuhan; Fase 3 (2035–2039) integrasi ekonomi-ekologi untuk menyeimbangkan pembangunan dengan kelestarian lingkungan (green growth); serta Fase 4 (2040–2045) memantapkan kemandirian dan daya saing hingga tingkat global.


Menutup paparannya, Darliansjah berharap mahasiswa pascasarjana mampu menghasilkan riset yang solutif dan kontekstual, mengembangkan inovasi yang membumi, serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun daerah.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Pascasarjana UPR Nyoman Sudyana, Wakil Direktur I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Petrus Poerwadi, Wakil Direktur II Herwin Sutrisno, serta Plt. Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng Yosias. (IAQ/Foto: Rvd)

Ika Alqinaya

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook