Pembelajaran Bahasa dalam Revolusi Industri 4.0

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 18 Juni 2019 08:41, Dibaca 766 kali.


Revolusi industri generasi keempat atau revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan kemunculan komputer super dan kecerdasan buatan atau Intelegensi Artifisial. Pendidikan 4.0 bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan sistem siber. Sistem tersebut dapat membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan batas waktu. Misalnya, penggunaan e-learning dalam pembelajaran bahasa.

Pemanfaatan e-learning sebagai aplikasi nyata teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan. Kaitan dengan pembelajaran bahasa di sekolah dapat ditingkatkan melalui berbagai model dan media pembelajaran. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia e-learning dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran keterampilan mendengar, berbicara, membaca, menulis, tata bahasa, dan pembelajaran sastra. 

(Baca Juga : Membangun Enam Tingkat Kejujuran )

Pembelajaran bahasa yang diperlukan guru pada era industri 4.0 guru bahasa harus mampu mempersiapkan peserta didiknya melalui berbagai kegiatan. Hal yang dapat dilakukan membangun kemampuan dan kebiasaan berpikir kritis. Guru bahasa harus mampu menumbuhkan sikap kritis peserta didik. Kegiatan pembelajaran materi teks diskusi. Materi yang ada  dapat dijadikan sebagai media penumbuhan sikap kritis, kreatif, dan inovatif peserta didik. Struktur teks diskusi sendiri terdiri atas: 1) isu, 2) argumen, dan 3) simpulan. Guru dapat memilih isu-isu yang paling hangat. 

Dalam pemilihan isu dapat menggunakan internet melalui trending topic. Bahan-bahan diskusi akan banyak tersedia secara daring. Ajak peserta didik untuk mencari sumber-sumber yang bahkan bertolak belakang. Bimbing peserta didik untuk mampu memilih sumber-sumber itu dengan kritis. Selain itu, mencari alternatif-alternatif pemecahan persoalan atau isu yang diangkat dalam diskusi.  

Pembelajaran bahasa dapat ditunjang dengan media pembelajaran. Media yang digunakan adalah telepon genggam, komputer, laptop, koneksi yang bagus, mudah terhubung dengan internet. Adapun jenis media lainnya yang efektif digunakan dalam pembelajaran di era modern yaitu: 1) media audio visual gerak, seperti: film bersuara, film pada televisi, televisi dan animasi; 2) media audio visual diam, seperti: slide, halaman cetak, foto; 3) Audio semi gerak, seperti: tulisan bergerak bersuara; 4) media audio, seperti: radio, telepon, pita audio; 5) media cetak, seperti: buku, modul; 6) lingkungan sebagai media pembelajaran

Semua media tersebut memperjelas penyajian materi agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tulis atau lisan). Misalnya, LCD akan mempermudah guru menjelaskan semua materi yang disampaikan. Media yang digunakan dalam pembelajaran  merupakan faktor pendukung yang besar pengaruhnya saat pembelajaran berlangsung. Peserta didik diajak untuk berpikir kritis terhadap realita di kehidupannya. Contohnya mereka menemukan fakta lingkungan yang ada di Kalimantan dan seakan tidak akan pernah sampai pada ujung penyelesaian. Peserta didik dapat menulis cerita fantastik tentang kemacetan dengan menghadirkan alternatif (berpikir kreatif). Ada yang memunculkan ide tentang pengelolaan lingkungan, sehingga dapat bermanfaat untuk kehidupan masyarakat. Sampai pada akhirnya, pemilihan cerita fantasi tentang fakta kemacetan yang telah dikritisi dan kemampuan menemukan alternatif-alternatif berakhir pada solusi untuk berpikir inovatif. 

Penggunaan media berbasis teknologi akan mempermudahkan peserta didik dan guru dalam proses belajar mengajar. Teknologi dalam pembelajaran pun dapat mengembangkan potensi peserta didik. Hal ini bisa dilakukan guru yang memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional dalam bidang bahasa. Jabatan guru erat berkaitan dengan motivasi dan kemauan untuk mengabdidalam rangka membantu peserta didik. Untuk itu profesi sebagai guru sangat penting untuk memahami karakteristik peserta didik, meliputi: fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. (syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook