Sekilas Info
Kontribusi dari Widianatalia, 13 September 2018 15:29, Dibaca 33 kali.
MMCKalteng – Galeri Nasional Indonesia (GNI) menggelar program dukungan / sinergi antarlembaga budaya dalam bentuk Pameran Seni Rupa “ArsTropika” sebagai implementasi tugas dan fungsi GNI yaitu menjalin kemitraan, menyelenggarakan pameran dan memberikan pelayanan edukasi di bidang seni rupa kepada masyarakat luas pada tanggal 12 – 16 September 2018 di Gedung Pameran Seni UPT. Taman Budaya Provinsi Kalimantan Tengah. Terselenggaranya program ini ditujukan bagi seluruh lapisan masyarakat, pelajar, mahasiswa, pendidik/pengajar seni budaya, komunitas seni serta masyarakat umum.
Pameran ini merupakan hasil kerjasama Galeri Nasional Indonesia dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, UPT. Taman Budaya Provinsi Kalimantan Tengah, Taman Budaya Jawa Timur, UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Taman Budaya Riau serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah.
(Baca Juga : Begoyap Night Market, Wisata Baru di Kobar)
Dalam Pameran Seni Rupa “ArsTropika” menampilkan 45 (empat puluh lima) karya seni rupa berupa lukisan dan patung / instalasi hasil olah artistik 30 (tiga puluh) perupa dari 11 Provinsi meliputi Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, Kepulauan Riau, Lampung dan Gorontalo serta 7 (tujuh) perupa Indonesia yang karyanya telah menjadi koleksi Galeri Nasional Indonesia/koleksi Negara.
Kurator Pameran, Sudjud Dartanto, menjelaskan dalam karya-karya yang dibalut dengan tema ArsTropika yang dihadirkan dalam bentuk Pameran Seni Rupa bertujuan memperlihatkan wacana naturalisme yang ditandai dengan kekuatan, keindahan, jiwa alam dan isinya. Selain itu, menghadirkan lagi seni yang lahir dari Daerah tropis dan wacana seni tropis yang belakangan ini kurang mendapat perhatian dalam dunia seni rupa dan sebagai momentum simbolik ketika pameran ini diselenggarakan tepat di paru-paru Indonesia dan dengan situasi geo-kulturalnya. Dengan adanya pameran ini diharapkan dapat menjadi konstektual dalam memamerkan wacana seni tropis. (Foto:Asep)
