PKK Memiliki Peran Strategis dalam Cegah Stunting

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 17 Oktober 2019 14:52, Dibaca 12 kali.


MMCKalteng - Kapuas - Pemerintah Kabupaten Kapuas mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Pendidikan Keluarga Dalam Rangka Penurunan Angka Stunting (Tubuh Pendek/Kerdil) Tahun 2019, yang dibuka secara langsung oleh Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, Rabu (16/10/2019) kemarin.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Bappeda itu dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kapuas selaku Bunda Paud Ary Egahni Ben Bahat, SH, sekaligus diundang sebagai narasumber dalam bimbingan teknis tersebut.

(Baca Juga : Diskominfo Kabupaten Kapuas Ikuti BAKOHUMAS dan SAIK)

Terkait penurunan angka Stunting, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat menekankan beberapa hal yaitu di setiap desa harus ada sanitasi yang bersih, adanya ketersediaan air bersih, pelaksanaan imunisasi lengkap sampai ke desa-desa.

Ia menegaskan untuk tahun 2020 tidak ada lagi jamban helikopter, harus sudah digantikan dengan sanitasi yang bersih. "Air bersih di Kapuas sudah mencapai 70 persen. Minta sumur bor minimal satu untuk beberapa keluarga agar mendorong persentase air bersih di Kapuas semakin lebih besar," terangnya.


Sementara itu, Ary Egahni yang juga menjabat sebagai Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Tengah menyampaikan pemaparan tentang Program dan Strategi TP PKK dalam Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Kapuas. Ia mengawalinya dengan mengatakan bahwa tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Untuk itu, ia menekankan pembangunan kesehatan ada karena adanya kesadaran dan kemauan serta kemampuan. PKK tidak bisa bergerak tanpa eksekutor yaitu Kepala Desa sebagai pembina atau motor penggerak TP PKK Desa. Peran PKK dalam 10 Program Pokok PKK memampukan semua kader agar dapat dihayati serta dieksekusi, pemangku kebijakan dan pengeksekusi program adalah Kepala Desa dan yang melakukannya adalah Ketua TP PKK Desa atau Bunda Paud Desa.

"Saya minta Satu Desa Satu Paud Holistik Terintegratif. Dalam hal ini dinas terkait secara stimultan bersama-sama untuk selalu berkoordinasi dengan Kepala Desa untuk memberikan pembekalan," katanya.

Kemudian, ia menjelaskan, salah satu upaya untuk menurunkan Stunting adalah dengan mengembangkan Rumah Desa Sehat (RDS), diperlukan peran penting PKK, yang tujuannya memudahkan dalam mengakses pelayanan kesehatan dasar, mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat serta berperilaku hidup bersih dan sehat.

Isteri Orang Nomor Satu di Kabupaten Kapuas itu menekankan Rumah Sehat dapat mencegah Stunting, bukan hanya bagus dan enak dipandang tetapi juga harus sehat yaitu sehat bangunannya dan sehat perilaku penghuninya.

Selain itu, ia menerangkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan peran kader yaitu salah satunya para kader harus mendukung gerakan masyarakat hidup sehat. Kemudian, pengembangan atau pengorganisasian masyarakat yaitu dengan penguatan pengelolaan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat).

"Kader PKK punya peran strategis menurunkan angka stunting, asalkan mau mengeksekusinya secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai ke desa. Masyarakat tidak akan gerak kalau pemangku kepentingannya tidak bergerak, untuk itu saya minta peran Kepala Desa dan Ketua TP PKK sebagai penggerak utama yang ada di desa," pungkasnya. (Hmskmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook