Kalapas Muara Teweh Tutup Kegiatan Pelatihan Menjahit

Kontribusi dari Humas Kemenkumham Kalteng, 17 Oktober 2019 08:08, Dibaca 4 kali.

MMCKalteng - Barito Utara - (16/10/19) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Muara Teweh bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Barito Utara melaksanakan kegiatan Penutupan Pelatihan Menjahit bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Muara Teweh. Pelatihan menjahit ini dilaksanakan selama 18 hari kerja sejak tanggal 25 September - 15 Oktober 2019 yang diikuti oleh 20 orang WBP (11 WBP Perempuan dan 9 WBP Laki-laki). Bahwa dalam  kegiatan ketrampilan menjahit tersebut juga diberikan sertifikat pelatihan, dengan harapan berguna nantinya setelah bebas, bisa untuk dasar mencari pekerjaan terutama ketrampilan menjahit sehingga dapat mendapatkan pekerjaan untuk penghidupan keluarganya atau dapat mengembangkan sendiri/usaha mandiri.

Harapan paling pokok adalah dapat turut serta mengisis kehidupan yang lebih baik dan tidak akan melakukan pelanggaran hukum lagi dan kembali masuk ke dalam lapas. Kalapas Muara Teweh (Sarwito) mengucapkan banyak terimakasih kepada Kepala Disnakertranskop dan UKM Kab. Barito Utara dan berharap kerjasama ini tidak hanya sampai disini melainkan berkelanjutan untuk tahun-tahun berikutnya.

(Baca Juga : Kanwil Kemenkumham Kalteng Gelar Sosialisasi Pelaksanaan Bantuan Hukum Dalam Mewujudkan Hak Setiap Orang Untuk Mendapatkan Jaminan Perlindungan dan Kepastian Hukum di Wilayah Kalimantan Tengah)

Dalam acara penutupan juga diserahkan 5 unit mesin jahit dan 2 unit mesin obras dari Disnakertranskop UKM Kabupaten Barito Utara yang diserahkan oleh Kepala Dinas (Drs. Tenggara) dan diterima langsung oleh Kalapas Muara Teweh.

Dengan diterimanya peralatan mesin tersebut kepada WBP peserta didik dapat terus untuk mengembangkan ilmu menjahit yang telah di dapat pada saat pelatihan sehingga akan semakin mahir dalam praktek menjahit & harapan yang lain dapat juga menularkan ilmunya kepada WBP lain yang kemarin belum sempat mengikuti pelatihan secara langsung. (Red-dok, Humas Kalteng, Okt ’19).