Belajar Pantun Bersama Payung Literasi

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 02 Oktober 2019 20:52, Dibaca 10 kali.


MMCKalteng, Palangka Raya – Salah satu karya sastra Indonesia yang sangat populer dan memasyarakat sejak dulu hingga kini adalah pantun. Meski termasuk jenis puisi lama, namun pantun sangat digemari oleh hampir setiap lapisan masyarakat.

(Baca Juga : Plt Camat Kapuas Kuala Edukasi Pengunjung Pasar untuk Cegah Penyebaran Covid-19)

Wajar jika sebagian para pembawa acara, ustaz, politisi, pejabat, dan beragam profesi lainnya sering mengakhiri sambutan atau pidatonya dengan sebait pantun. Tampaknya ini mampu menjadi pemikat dan pemanis di awal, sela, dan akhir pada kegiatan komunikasi di depan publik.

Uniknya, pantun meski tetap dipandang sebagai bentuk puisi lama karena terikat bentuk, larik, dan rima, namun isi pantun tetap bisa dibuat menyesuaikan situasi, kondisi, dan misi penulis dan penutur pantun. Inilah daya tariknya, sehingga pantun tetap punya penggemar di masa kini yang tetap perlu diakomodasi

Berangkat dari situlah Payung Literasi Palangka Raya turut berpartisipasi dalam memfasilitasi minat berpantun, sebagaimana juga memfasilitasi minat berliterasi yang lain yakni berpuisi, berteater, dan sebagainya.

Melalui ‘Mahaga Basa’ ke-21, Payung Literasi mengadakan pelatihan bersama menulis dan membaca pantun. Kali ini kegiatan digelar di SMPN 9 Palangka Raya, Jalan Hiu Putih.

Kepala SMPN 9 Palangka Raya, I Ketut Widane menyambut baik kegiatan literasi di sekolahnya. Dia mendukung kegiatan berliterasi, termasuk berpantun dan diharapkan bisa turut menanamkan nilai-nilai karakter kepada para siswa.

Lima karakter utama yakni religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong-royong, dan integritas mesti ditanamkan dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu berliterasi, termasuk berpantun diharapkan bukan hanya meningkatkan keterampilan berbahasa dan berliterasi, tapi juga menguatkan karakter,” tuturnya, Rabu (2/10/2019).

Sementara itu Lukman Juhara dari Payung Literasi mengajak siswa bersama-sama mengasah rasa peka dan cepat tanggap dalam menulis pantun.

Soal bentuk dan syarat pantun tentu hampir semua siswa rata-rata sudah mengenalnya. Semua juga pernah, bahkan sering membaca dan mendengar pantun. Namun jika punya minat ingin bisa menulis dengan lebih cepat, aktual, beragam tema serta situasi, berlatih sepenuh minat memang perlu, “ tuturnya. (MC. Isen Mulang)

 

Martiana Winarsih

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook