Tebarkan 13 Ton Garam Untuk Hujan Buatan Di Kalteng

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 17 September 2019 21:45, Dibaca 26 kali.


MMCKalteng, Palangka Raya – Menyikapi kondisi kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) yang terjadi di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang hingga kini terus terjadi, bahkan menimbulkan kabut asap diwilayah provinsi tersebut, akhirnya membuat Presiden RI, Joko Widodo membuat keputusan, yakni penerapan hujan buatan di tiga wilayah Indonesia. Yakni Palangka Raya, Riau dan Pontianak.

(Baca Juga : Apresiasi Langkah Cepat Tangani Karhutla)

Seperti pada Selasa, (17/9/2019), pesawat milik TNI-AU tipe CN 295 noreg A2901 tiba di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, dalam rangka dukungan misi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) atau Hujan Buatan di wilayah Kalimantan Tengah.

Kordinator Lapangan Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Fikri Nur Muhammad mengatakan, saat ini pihaknya  menerapkan TMC atau  dikenal dengan penerapan hujan buatan guna menanggulangi asap pekat yang menyelimuti Kalteng.

Dalam TMC ini kami menyiapkan 13 ton garam yang nantinya disebarkan diawan yang berpotensi hujan,” ungkapnya.

TMC itu sendiri jelas Fikri merupakan gabungan teknologi, tenaga manusia, dan fenomena alam untuk membantu turunnya hujan.

TMC kata dia, harus didukung pesawat yang telah dimodifikasi khusus agar bisa menyemai zat higroskopis seperti garam dapur (NaCl) dan CaCl2 di bibit awan yang berpotensi turunnya hujan.

Hujan buatan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh banyak dan sedikitnya awan yang berada di atas wilayah yang membutuhkan hujan.

Banyaknya awan dapat memberi rangsangan untuk mempengaruhi curah hujan yang akan turun,”terang Fikri

Disebutkan, pesawat jenis CN 295 noreg A2901 ini akan membantu merekayasa cuaca di udara selama 2 jam sampai 3 jam. (MC. Isen Mulang.1)

 

Martiana Winarsih

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook