Sekolah Perlu Miliki Ruang Sehat Tolak Asap

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 13 September 2019 14:32, Dibaca 713 kali.


MMCKalteng, Palangka Raya – Kabut asap yang kian pekat dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terus menyelimuti Kota  Palangka Raya.

Kabut asap inipun sudah membawa dampak bagi kesehatan masyarakat, baik orangtua hingga usia anak-anak. Terutama  bahaya terpapar penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

(Baca Juga : Angka Stunting di Gunung Mas Dari Tahun ke Tahun Menurun)

Upaya mengantisipasi dampak kabut asap inipun terus dilakukan berbagai pihak. Termasuk kegiatan bakti sosial dengan cara berbagi masker, hingga membuka rumah oksigen atau ruang sehat.

Seperti di SD Negeri  6 Palangka Kelurahan Palangka Kecamatan Jekan Raya, dimana disekolah tersebut telah disediakan ruang khusus berupa ruang sehat tolak asap.

Disediakannya ruangan khusus tersebut merupakan prakarsa sekaligus diinisiator oleh sejumlah pemerhati lingkungan yang tergabung dalam Komunitas Betang Bagawi yang bekerjasama dengan pihak SD Negeri 6 Palangka.

Keberadaan ruang khusus guna mencegah dampak kabut asap karhutla ini mendapat perhatian Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah.

“Ya, kami dari Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, berterimakasih dan mengapresiasi pihak Komunitas Betang Bagawi selaku inisiator untuk memprakarsa ruang sehat tolak  asap ini,” ungkap Umi, usai melakukan launching ruang sehat tolak asap, Kamis (12/8/2019), di SD Negeri  6 Palangka.

Menurut Umi, setidaknya SD Negeri  6 Palangka ini dapat menjadi sekolah percontohan bagi sekolah lainnya di Palangka  Raya, yang menjadi model memiliki ruang sehat tolak asap.

“Dalam situasi kabut asap saat  ini, maka keberadaan ruang sehat  sangat tepat disediakan disekolah. Kita berharap sekolah lain bisa mengikuti jejak SD Negeri  6 Palangka dalam menyediakan ruang sehat trolak asap,” cetus Umi.

Sementara itu Theresia Karolina  yang merupakan Ketua Komunitas  Betang Bagawi mengungkapkan, bahwa gagasan ini muncul atas daras keprihatinan akan dampak kabut asap, terutama bahaya  bagi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak.

“Kita melihat pemerintah telah berupaya melakukan penanggulangan karhutla, Namun  disisi lain tetap ada keterbatasan. Maka kami mencoba bersinergi dalam membantu pada sisi mencegah dampak,” tandasnya. (MC. Isen Mulang.1)

Martiana Winarsih

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook