Persembahkan Rekor MURI

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 27 Maret 2019 15:14, Dibaca 5 kali.


Sebuah museum telah didirikan Jaya Suprana. Jaya Suprana memprakarsai berdirinya Museum Rekor Indonesia, yang sekarang dikenal dengan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di Semarang. MURI didirikan untuk menegakkan pilar-pilar kebanggaan nasional bangsa Indonesia agar bangsa Indonesia mampu dan mau menghargai karsa dan karya bangsa Indonesia. Museum Rekor Indonesia (MURI) merupakan lembaga swadaya masyarakat yang bertugas menghimpun data dan menganugerahkan penghargaan terhadap prestasi superlatif karsa dan karya bangsa Indonesia.

Kaitan dengan penganugerahan rekor MURI ini Kapuas Kembali Pecahkan Rekor MURI. Judul berita ini terbit sebagai ucapan kegembiraan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Kuala Kapuas ke-213 dan Hari Ulang Tahun Pemerintah Kabupaten Kapuas ke-68. Anugerah dari MURI yang diberikan kepada Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kapuas atas Rekor Pemrakarsa dan Penyelenggara Pagelaran Tari Kapuas Lewun Itah Badengkoy oleh Pramuka Terbanyak dengan jumlah 7.111 orang. Anugerah tersebut diterima langsung oleh Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat selaku Ketua Mabicab Pramuka  Kapuas didampingi isteri Ary Egahni Ben Bahat serta Forkorpimda Kabupaten Kapuas di Stadion Panunjung Tarung Kuala Kapuas.

(Baca Juga : Eksplorasi Gerak Tari)


Langkah awal yang dilakukan untuk mengajukan rekor dengan mengirimkan proposal melalui email info@muri.org. Tim MURI akan mendiskusikan tentang layak masuk kategori rekor saat momen pemberian penghargaan MURI. Proposal tersebut biasanya diajukan saat H-3 sampai H-2 sebelum kegiatan dilaksanakan. Proposal yang dimaksud harus memiliki unsur inovasi, superlatif, serta unik. Ada tiga kriteria untuk mendapatkan anugerah yakni,  pertama inovasi, seperti membuat sepeda motor tanpa bensin. Kedua superlatif, semuanya bisa kami ukur, seperti terbanyak, terpanjang, tersedikit, terpendek, atau tertinggi. Ketiga, unik, seperti topi rote yang ada hanya di daerah Rote. Pada saat pelaksanaan tim MURI langsung ada di lapangan untuk mengecek kesesuaian pengajuan proposal. Penentuan ini berdasarkan melalui verifikasi, harus mengecek, misalnya manual dengan tangan kami sendiri menghitung jumlah peserta yang ikut dalam meraih penghargaan MURI. Namun, tidak semua kegiatan yang diajukan masuk rekor MURI. Dengan kata lain, pernah ada beberapa rekor yang gagal. Contoh pengalaman sebelumnya saat itu pernah ada pelaksanaan bakar ikan terpanjang berapa kilometer, ternyata koordinasi dengan masyarakat kurang. Kejadian yang sebenarnya bukan dibakar di tempat, melainkan dibawa pulang. Hal ini tentu saja tidak bisa menghasilkan anugerah yang diinginkan.


Khusus momentum hari jadi Kapuas telah melalui pengajuan proposal yang masuk ke pihak MURI yakni Pemrakarsa dan Penyelenggara Pagelaran Tari Kapuas Lewun Itah Badengkoy. Pemecahan rekor dengan jumlah peserta pramuka terdaftar 7.096 orang yang berasal dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Kapuas. Saat pelaksanaan diakui secara resmi dengan meraih rekor MURI berdasarkan hasil keputusan peraihan MURI disampaikan oleh Sri Widayati Eksekutif Manajer mewakili Ketua Umum MURI Jaya Suprana. Hasil pengakuan dan penghargaan tersebut dengan jumlah 7.111 orang terdiri dari 7.096 anggota pramuka, Bupati Kapuas dan istri serta Ketua DPRD juga Forkopimda dan istri yang ikut menari Lewun Itah Badengkoy dengan menggunakan pakaian pramuka. Pramuka sebagai tempat yang bagus untuk mendisiplinkan diri dan membangun karakter anggotanya ke arah yang lebih baik.(syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook