Virtualisasi E-Learning

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 13 Maret 2019 09:27, Dibaca 4 kali.


Dinamika teknologi membuat semakin beragam metode pembelajaran yang digunakan. Metode yang digunakan tersebut dapat memanfaatkan bermacam media untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Salah satu bentuk perkembangan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yakni penggunaan e-learningE- learning sebagai inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Persyaratan pemanfaatan e-learning, yakni kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan dengan penggunaan internet, tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, dan tersedianya dukungan layanan pendidik yang dapat membantu peserta didik jika mengalami kesulitan, baik dari segi teknis maupun konten. 

Sistem e-learning dapat memvirtualisasi proses belajar mengajar. Dengan kata lain, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar dilaksanakan. Adapun fitur berkaitan dengan manajemen kelas, pembuatan materi, forum diskusi, sistem penilaian, dan sistem ujian daring yang semuanya terakses dengan internet. Fitur standar untuk e-learning, diantaranya: 1) fitur untuk materi pembelajaran, meliputi daftar pelajaran dan kategorinya, silabus, materi pelajaran (berbasis teks atau multimedia), serta bahan pustaka, 2) fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi (mailing list), instant messenger, pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta file and directory sharing, 3) fitur untuk ujian dan tugas, meliputi ujian (exam), tugas (assignment), dan penilaian. 

(Baca Juga : Lembaga Adat)

Pemanfaatan e-learning secara baik bisa meningkatkan hasil pembelajaran dengan maksimal. Manfaat e-learning seperti yang dikemukakan Rohmah (2016) dapat memhemat waktu pembelajaran dan membuat biaya pendidkan lebih ekonomis, dapat mempermudah pemahaman peserta didik terhadap materi, peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan dapat berulang-ulang, proses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadi di dalam ruangan kelas, tetapi dengan bantuan peralatan komputer dan jaringan.

Strategi penggunaan e-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar. E-learning diharapkan dapat meningkatkan daya serap dari peserta didik terhadap materi yang diajarkan karena materi dapat dipelajari secara berulang-ulang. Selain itu, e-learning dapat meningkatkan partisipasi aktif dari peserta didik, meningkatkan kemampuan belajar mandiri peserta didik, meningkatkan kualitas materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, memperluas daya jangkau proses belajar mengajar dengan menggunakan internet yang tidak terbatas pada ruang dan waktu.

Dalam pengembangan e-learning perlu diperhatikan bahwa materi yang ditampilkan harus menunjang penyampaian informasi yang benar. Isinya tidak hanya mengutamakan sisi keindahan, tetapi memperhatikan dengan seksama teknik belajar-mengajar yang digunakan. Hal lain yang perlu diperhatikan dari segi teknik evaluasi kemajuan peserta didik dan penyimpanan data kemajuan peserta didik. Komponen dalam membangun budaya belajar dengan menggunakan model e-learning yakni peserta didik dituntut secara mandiri dalam belajar dengan berbagai pendekatan yang sesuai, sehingga siswa mampu mengarahkan, memotivasi, mengatur diri sendiri dalam pembelajaran. Komponen selanjutnya pendidik mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, memfasilitasi dalam pembelajaran, memahami belajar dan hal-hal yang diperlukan dalam pembelajaran. Komponen berikutnya tersedianya infrastruktur yang memadai dengan adanya administrator yang kreatif untuk penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi saat pembelajaran berlangsung. (syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook