Sekilas Info
Kontribusi dari Sekretariat DPRD Provinsi Kalteng, 21 Maret 2019 07:25, Dibaca 429 kali.
MMCKalteng - Palangka Raya - Listrik menjadi permasalahan yang vital bagi kehidupan masyarakat. Tanpa itu, bagaimana bisa aktivitas sehari-hari terlaksana dengan baik.
Anggota DPRD Provinsi Kalteng Dr P Lantas Sinaga dari Dapil I, menyoroti persoalan tersebut. Harapannya agar semua unsur terkait, baik pemerintah dan PLN menemukan solusi agar keluhan listrik bisa ditindaklanjuti.
(Baca Juga : Dewan Ingatkan Unjuk Rasa Harus Sesuai Aturan Hukum )
Pria yang merupakan seorang Gembala GBI Barigas Palangka Raya ini turut prihatin pada beberapa hal yang ditemuinya. Pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah berdampak bagi wilayah pelosok.
Seperti ketika kunjungannya ke suatu daerah dengan kepadatan penduduk yang cukup lumayan. Wilayah yang merupakan ibu kota dari kecamatan itu terlihat cukup pesat. Mobilitas penduduknya juga sangat tinggi. Secara kasat mata, wilayah itu berkembang dengan baik.
Dari pantauan pihaknya, hampir tidak ada satu pun jaringan atau tiang listrik. Lalu bagaimana masyarakat disana, bisa beraktivitas dengan baik selama ini? Mau tidak mau dan suka tidak suka, masyarakat menggunakan alternatif genset. Jelas saja, sarana yang satu ini memerlukan bahan bakar, agar bisa berfungsi.
Ya, publik harus rela merogoh kocek lagi, untuk membeli bensin. Hal ini, ucapnya menjadi kendala masyarakat disana. Persoalan ini pun dikeluhkan, kepada dirinya yang merupakan wakil rakyat. Mereka menginginkan adanya jaringan listrik, yang hidup selama 24 jam. Kebutuhan ini sangat mendesak dan harus ditindaklanjuti.
Dampaknya tidak hanya pada satu bidang, namun juga beberapa sektor lain. Sebut saja ekonomi. Perdagangan, fasilitas yang digunakan, secara keseluruhan membutuhkan listrik. Mengandalkan genset, sulit untuk dimaksimalkan. Lalu, pendidikan juga menjadi lini yang terkena efeknya. Di era ini, sekolah dituntut mengandalkan sistem berbasis komputer.
Mulai dari tugas, belajar, hingga, ujian. Tujuannya agar tidak Gagap Teknologi (Gaptek). Nah, di desa itu jangankan jaringan internet, listrik pun juga tidak ada. Tanpa listrik ya jelas, bagaimana bisa menunjang fasilitas lainnya. “Ya terpaksa murid-murid di sana belajar dengan sistem manual saja,” ucapnya.
Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.