Siswa Palangka Raya Raih Tiga Gold Medal di International Science and Invention Fair 2025 Bali

Kontribusi dari Dinas Pendidikan Prov. Kalteng, 19 November 2025 17:53, Dibaca 173 kali.


MMCKalteng - Palangka Raya – Siswa-siswi SMA di Kota Palangka Raya kembali mengukir prestasi membanggakan di kancah internasional. Tiga tim riset dari SMAN 2 dan SMAN 3 Palangka Raya berhasil meraih Gold Medal pada ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2025 yang digelar di Denpasar, Bali. Kompetisi bergengsi yang diikuti peserta dari berbagai negara ini diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA) dan menghadirkan berbagai inovasi terbaik bidang sains dan teknologi di Bali. Rabu (19/11/2025).

‎Pada kategori Life Sciences, tim pertama dari SMAN 2 Palangka Raya yang beranggotakan Sintong Albert Nicodeus Doloksaribu, Raeni Dwijayanti, Brigita Cahyani Cesaria, Kezia Surya Atalia, dan Nazliafiva Zulfadya sukses memikat perhatian juri melalui penelitian berjudul “Hoya-Herbal Hair Tonic: Extract of Hoya Leaf (Hoya parasitica) for Hair Loss Treatment”. Mereka memanfaatkan potensi daun Hoya sebagai bahan dasar hair tonic untuk membantu mengatasi kerontokan rambut, sekaligus mengangkat kekayaan hayati lokal sebagai basis inovasi ilmiah.

(Baca Juga : Pemprov Kalteng Restocking Benih Ikan di Sungai Serapat Kabupaten Barito Timur)

Tim kedua terdiri dari Crisnatha Gavrilano Putra, Jericho Otniel Maylando Bungai, Gavrila Ivena Cereliasi, dan Keyzia Aprilia dari SMAN 2 Palangka Raya, serta Netanya Ebigail Nitara Tarigan dari SMAN 3 Palangka Raya. Mereka mengusung penelitian berjudul “Analeptics Product Based On Bajakah Hatue As Anti Breast And Lymph Node Cancer”. Riset ini mengangkat potensi tanaman lokal Bajakah Hatue sebagai produk analeptik yang berpotensi menjadi alternatif pencegahan kanker payudara dan kanker kelenjar getah bening. Melalui penelitian ini, para siswa tidak hanya menunjukkan kecakapan ilmiah, tetapi juga kepedulian terhadap isu kesehatan masyarakat. ‎

‎Sementara itu, tim ketiga yang Wynona Anneliese Winterberg (SMAN 2 Palangka Raya), bersama Christy, Hillary Natasha Saconk, Devita Aurelia Zefanya, Puttri Candra Kirana (SMAN 2 Palangka Raya), dan Beatrix Fuji Emmanuella Putri Karnida (SMAN 3 Palangka Raya), turut menyumbang medali emas melalui penelitian bertajuk “San Koetjape Cortex Tea: Sandoricum koetjape Bark as a Natural Remedy for Hemorrhoids”. Mereka mengembangkan teh herbal dari kulit batang Sandoricum koetjape sebagai upaya pemanfaatan tanaman lokal untuk membantu mengatasi wasir secara alami. ‎

Kepala SMAN 2 Palangka Raya, Rifani, menyampaikan rasa bangga dan haru atas prestasi yang diraih para siswanya. ‎“Kami Keluarga Besar SMAN 2 Palangka Raya sangat bangga, bahagia, dan terharu atas prestasi yang telah dicapai oleh peserta didik kami yang meraih Gold Medal dalam ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2025 di Bali yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA), karena mereka telah mengharumkan nama sekolah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, bahkan Negara Republik Indonesia. Semua ini tidak lepas dari ikhtiar, perjuangan, dan pengorbanan dari seluruh tim yang sangat luar biasa sehingga dapat meraih hasil yang gemilang seperti saat ini,” ujarnya.   

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para guru pembimbing dan orang tua siswa. “Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada guru pembimbing dan orang tua siswa yang sangat mendukung kegiatan ini, baik secara materil maupun moril, sehingga peserta didik kami mampu meraih prestasi yang sangat luar biasa. Terima kasih,” tambahnya. ‎ Perwakilan tim, Wynona Anneliese Winterberg, menceritakan pengalaman berkesan selama mengikuti ISIF 2025 di Bali. “Kami mendapatkan pengalaman yang sangat berharga selama mengikuti International Science and Invention Fair (ISIF) 2025. Sejak hari pertama tiba di Bali, suasana kompetisi internasional sudah terasa begitu kuat.

Peserta dari berbagai negara berkumpul membawa semangat, ide, dan inovasi di berbagai bidang, mulai dari teknologi, edukasi, lingkungan, sosial, hingga sains kehidupan. Kami merasa sangat bangga dapat mewakili Kalimantan Tengah dan memperkenalkan tanaman lokal Kalimantan ke panggung internasional,” tuturnya. ‎ ‎Ia menambahkan, rangkaian kegiatan di Bali menjadi ajang belajar yang sangat berharga. “Selama mengikuti kegiatan, kami belajar banyak hal baru. Kami berlatih mempresentasikan penelitian dengan percaya diri sekaligus mengasah kemampuan tanya jawab dalam bahasa Inggris. Kami juga mendapat kesempatan untuk mengenal peserta dari berbagai negara yang membawa inovasi unik masing-masing. Pertemuan ini membuka wawasan kami tentang betapa luasnya dunia penelitian dan pentingnya kolaborasi lintas budaya,” lanjut Wynona. Wynona berharap inovasi yang mereka kembangkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Kami berharap inovasi ini tidak hanya berhenti sebagai karya kompetisi, tetapi juga dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Harapan kami, penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan diterapkan secara luas, bahkan hingga di luar Kalimantan.

Mengikuti ISIF 2025 menjadi pengalaman yang memperkaya dan menguatkan kami untuk terus berkarya serta berkontribusi bagi daerah dan bangsa,” tegasnya. ‎ ‎Hal senada disampaikan tim Crisnatha yang merasa bangga bisa membawa nama Kalimantan Tengah di ajang internasional tersebut. ‎“Tim kami bangga telah mewakili Kalimantan Tengah di ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2025 di Bali, sebuah pengalaman yang sangat berharga dan tak terlupakan. Interaksi dengan peserta dari berbagai negara telah membuka wawasan kami tentang penelitian internasional dan menginspirasi kami untuk terus berinovasi,” ungkap mereka.   Mereka juga menilai, ISIF 2025 memberi banyak pelajaran penting. “Selama mengikuti ISIF 2025, kami memperoleh banyak wawasan baru dan inspirasi dari peserta lain. Kami juga berkesempatan mempresentasikan hasil penelitian kami dan menerima umpan balik yang sangat berguna dari juri dan peserta lain. Semua ini telah membantu kami mengembangkan kemampuan kami dalam berkomunikasi, berkolaborasi, dan menciptakan solusi inovatif.

Kami sangat mengapresiasi kesempatan ini dan berharap dapat terus mengembangkan potensi kami untuk memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan daerah dan bangsa,” tambah mereka. ‎ ‎“Inovasi kami diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi dan menciptakan perubahan positif,” tutup pernyataan tim tersebut. ‎ ‎Di sisi lain, Kepala SMAN 3 Palangka Raya, Yenihayati, menyampaikan apresiasi khusus kepada siswi yang turut mengharumkan nama sekolahnya. ‎“Kami, segenap pimpinan, guru, dan staf SMA Negeri 3 Palangka Raya, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan yang tak terhingga atas prestasi luar biasa yang telah diukir oleh siswa terbaik kami, Beatrix Fuji Emmanuella Putri Karnida dan Netanya Ebigail Nitara Tarigan,” ujarnya.   Ia menegaskan bahwa pencapaian mereka adalah hasil kerja bersama.

“Capaian ini merupakan buah dari kerja keras, dedikasi, serta semangat pantang menyerah para siswa yang diiringi bimbingan tulus para guru. Medali ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga hadiah berharga bagi seluruh komunitas sekolah kita, sekaligus menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lainnya untuk terus menggali potensi dan berani menggapai mimpi,” tambah Yenihayati. ‎ ‎Sementara itu, Beatrix Fuji Emmanuella Putri Karnida mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas dukungan yang ia terima. ‎“Medali ini bukan hanya milik saya, tapi merupakan hasil dari dukungan tanpa henti. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua saya yang selalu menjadi kekuatan dan motivasi utama. Terima kasih juga kepada seluruh guru dan mentor yang dengan sabar membimbing dan berbagi ilmu hingga saya bisa mencapai titik ini,” ucap Beatrix. ‎

‎Ia berharap prestasinya dapat memicu semangat pelajar lain di Kalimantan Tengah. “Saya berharap prestasi ini bisa menjadi pemantik semangat bagi teman-teman pelajar di Kalimantan Tengah untuk berani bermimpi besar dan tidak takut menguji kemampuan diri di ajang manapun. Mari kita terus belajar, berinovasi, dan membawa nama baik bangsa,” tambahnya.   Menutup keberhasilan ini, Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tim dan sekolah yang telah mengharumkan nama daerah di panggung internasional. ‎“Atas nama Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, saya menyampaikan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para siswa, kepala sekolah, guru pembimbing, serta orang tua yang telah mendukung penuh hingga lahirnya prestasi tiga Gold Medal di ISIF 2025,” ujarnya. ‎ ‎Ia menegaskan bahwa capaian ini selaras dengan komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dibawah kepemimpinan Gubernur  Agustiar Sabran dalam memperkuat budaya riset dan inovasi di satuan pendidikan. ‎“Prestasi ini menjadi bukti bahwa peserta didik Kalteng mampu bersaing dan unggul di level global. Kami berharap, keberhasilan ini menjadi pemantik semangat bagi sekolah lain untuk semakin aktif melahirkan karya ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat dan menjawab tantangan zaman,” pungkasnya. ‎(Rzn/Foto: Media Disdik)  Edt : Ek

Dinas Pendidikan Prov. Kalteng

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook