Sekilas Info
Kontribusi dari Rikah Mustika, 25 September 2025 13:22, Dibaca 71 kali.
MMCKalteng – Palangka Raya – Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo menegaskan bahwa program cetak sawah merupakan tanggung jawab bersama. Hal ini mengingat Kalteng menjadi salah satu provinsi yang dipercaya Pemerintah Pusat sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional. Pernyataan tersebut disampaikan Wagub pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Program Cetak Sawah di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (25/9/2025).
“Kita harus memiliki semangat dan chemistry yang sama untuk menyukseskan program swasembada pangan, khususnya melalui kegiatan cetak sawah dan optimalisasi lahan di Kalteng,” tegas Edy.
(Baca Juga : Gubernur Kalteng Sugianto Sabran Ucapkan Selamat Atas Dilantiknya Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma`ruf Amin)
Lebih lanjut, Wagub menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi berbagai kendala teknis di lapangan. Ia juga mengingatkan agar setiap capaian progres dilaporkan sesuai kondisi riil, bukan berdasarkan perkiraan semata.
“Kita harus disiplin. Kalau capaian hanya 70 persen, maka yang dibayarkan juga 70 persen. Jangan sampai ada ketidaksesuaian, karena seluruh proses berada dalam pengawasan aparat penegak hukum,” jelasnya.
Berdasarkan laporan, program cetak sawah di Kalteng pada awalnya ditargetkan seluas 85.000 hektar, kemudian dikontrakkan 66.198 hektar. Setelah adanya perubahan DIPA, target menjadi 71.041 hektar dan diadendum menjadi 53.631 hektar lebih. Sementara itu, program optimalisasi lahan ditargetkan seluas 6.482 hektar.
Sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat di daerah, Pemerintah Provinsi Kalteng berkomitmen penuh mendukung program strategis nasional tersebut. Wagub juga mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk bersinergi dalam mendukung percepatan realisasi di lapangan.
Dalam kesempatan itu, Wagub turut menyinggung adanya aksi mahasiswa yang menyampaikan aspirasi terkait program cetak sawah bertepatan dengan momentum Hari Tani. Menurutnya, kritik yang disampaikan menjadi bentuk kontrol sosial yang konstruktif.
“Kita ambil sisi positifnya. Aspirasi dari adik-adik mahasiswa menjadi motivasi tambahan bagi kita semua untuk bekerja lebih sungguh-sungguh dan disiplin dalam menyelesaikan program cetak sawah ini,” ucap Edy.
Melalui Rakor ini, Pemerintah Provinsi Kalteng berharap percepatan program cetak sawah dapat berjalan sesuai target, sehingga mampu mendukung terwujudnya Kalteng sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian Hermanto menyampaikan bahwa rakor ini sangat penting mengingat waktu penyelesaian program cetak sawah di Kalteng semakin terbatas.
"Jika dihitung efektif, waktu yang tersisa hanya sekitar dua bulan setengah untuk menuntaskan seluruh pekerjaan cetak sawah di Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Hermanto menjelaskan, Kalteng menjadi salah satu provinsi dengan luasan cetak sawah terbesar di Indonesia pada tahun 2025, sekaligus termasuk daerah prioritas utama sesuai target Presiden dan Menteri Pertanian. Dari total target cetak sawah nasional yang tersebar di 20 provinsi, sekitar 75 persen berada di empat wilayah, yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Merauke.
“Oleh karena itu, Kalimantan Tengah mendapat atensi khusus dari Presiden dan Menteri Pertanian. Setiap kali bertemu, Presiden selalu menanyakan progres cetak sawah ini. Maka hari ini kita kumpulkan semua pihak, mulai dari Wakil Gubernur, penyedia hingga pengawas, agar memiliki pemahaman yang sama dan bersama-sama menuntaskan pekerjaan ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan, keberhasilan program cetak sawah di Kalteng hanya dapat tercapai melalui kolaborasi dan sinergi semua pihak.
“Kita tidak perlu saling menyalahkan atas apa yang terjadi sebelumnya. Yang terpenting saat ini adalah memperbaiki, melakukan langkah nyata di lapangan, dan berkomitmen mencapai target hingga tuntas 100 persen,” tutup Hermanto.
Rakor ini turut dihadiri oleh Kajati Kalteng Agus Sahat Sampe Tua Lumban Gaol, Plt. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Tin Latifah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng Herson B. Aden, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Darliansjah, para Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng maupun Kabupaten/Kota terkait, Satgas Swasembada Pangan, serta para penyedia konstruksi dan pengawas. (Rkh/Foto:Fry)