Sekilas Info
Kontribusi dari Widia Natalia, 14 April 2025 10:44, Dibaca 516 kali.
MMCKalteng – Palangka Raya - Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Setda Prov. Kalteng) Yuas Elko mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi dan Sosialisasi penyelenggaraan Sekolah Unggulan Garuda bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) secara virtual dari ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Senin (14/04/2025).
Rakor dipimpin oleh Sekjen Kemedagri Tomsi Tohir. Dalam arahannya, Tomsi mengajak seluruh Kepala Daerah untuk aktif melakukan penanaman sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan. Menurutnya, jika tidak direncanakan dengan baik, hal ini dapat berdampak pada ketidakstabilan harga komoditas, terutama bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit, yang selama ini sering memicu inflasi di daerah.
(Baca Juga : Kadis Kominfo : Kalteng Harus Bersih dari Hoax dan Ujaran Kebencian)
“Tidak terlalu luas tetapi bisa untuk memenuhi kebutuhan di kampungnya sendiri. Tentunya harus betul-betul bisa mengendalikan daripada harga-harga komoditas seperti bawang merah, cabai merah dan cabai rawit”, ucap Tomsi Tohir.
Kepala Badan Pusat Statistik RI Amalia Adininggar Widyasanti saat menyampaikan paparannya mengenai Tinjauan Perkembangan Harga Minggu ke-2 April 2025. Dalam paparannya, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan inflasi Tahun ke Tahun (Maret 2025 terhadap Maret 2024) sebesar 1,03%. Inflasi Bulan ke Bulan (Maret 2025 terhadap Februari 2025) sebesar 1,65%.
“Inflasi bulanan maret 2025 relatif lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya dan Maret 2024. Sementara itu, inflasi tahunan Maret 2025 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya namun lebih rendah dibandingkan Maret 2024”, tutur Amalia.
Lebih lanjut Amalia menjelaskan, inflasi bulan ke bulan bukan hanya disebabkan oleh sebagian besar makanan, minuman dan tembakau tetapi karena berakhirnya diskon listrik yang 50% sehingga harga listrik yang diterima konsumen dibandingkan dengan Bulan Februari pastinya akan lebih tinggi.
Dijelaskan juga, secara umum, komoditas yang menyumbang inflasi Maret 2025 adalah komoditas pangan yang merupakan komoditas kelompok makanan, minuman dan tembakau. Beberapa komoditas dengan andil yang cukup besar adalah bawang merah, cabai rawit, dan daging ayam ras dengan tingkat inflasi Maret 2025 masing-masing sebesar 24,07%, 13,67% dan 1,64%. Secara historis empat tahun terakhir, komoditas bawang merah dan daging ayam ras selalu mengalami inflasi pada momen Ramadan dan Idulfitri pada Maret 2023 untuk bawang merah dan Mei 2022 untuk daging ayam ras.
Amalia membeberkan secara nasional, rata-rata harga bawang merah pada M2 April 2025 berada di atas rentang Harga Acuan Penjualan (HAP). Secara umum, harga bawang merah s.d M2 April 2025 naik 8,67% dibanding Maret 2025. Untuk harga cabai rawit, rata-rata harga cabai rawit pada M2 April 2025 berada di atas rentang Harga Acuan Penjualan (HAP). Secara umum, harga cabai rawit s.d M2 April 2025 turun 6,15% dibanding Maret 2025. Sedangkan untuk harga cabai merah, rata-rata harga cabai merah pada M2 April 2025 berada di atas rentang Harga Acuan Penjualan (HAP). Secara umum, harga cabai merah s.d M2 April 2025 naik 3,79% dibanding Maret 2025.
Sebagai informasi, rakor Pengendalian Inflasi dirangkai dengan Sosialisasi penyelenggaraan Sekolah Unggulan Garuda.
Wamendiktisaintek Stella Christie dalam paparannya menyampaikan mengenai Seleksi Terbuka Lokasi Pembangunan SMA Unggul Garuda Baru. Stella Christie mengutarakan Sekolah Unggul Garuda merupakan gagasan langsung dari presiden RI Prabowo Subianto yang menginginkan adanya Sekolah Unggul di semua pelosok. Hal ini juga tertuang pada Asta Cita presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran pada point keempat yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
“Bapak Presiden Prabowo Subianto melihat terutama sekali di bidang sains dan teknologi, salah satu yang masih ada kekurangan di Indonesia saat ini adalah akses. Kita diharapkan bisa memberikan akses pendidikan yang berkualitas serta bisa melahirkan siswa/siswi serta insan-insan Indonesia yang mampu memajukan sains dan teknologi di Indonesia. Sekolah Garuda Unggul ini terutama dapat memberikan akses bagi para siswa/siswi yang tadinya tidak mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan berkualitas hingga mereka bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas untuk membangun sains dan teknologi negara”, pungkasnya.
Usai mengikuti rapat koordinasi, Staf Ahli Gubernur Yuas Elko, menekankan beberapa hal yang menjadi perhatian bersama terkait isu inflasi, meskipun saat ini inflasi di Kalteng masih terkendali. Yuas Elko mengingatkan agar dinas-dinas terkait terus berupaya menekan harga bahan kebutuhan pokok, terutama cabai, agar tetap stabil.
Turut hadir di Ruang Rapat Bajakah yakni Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalteng, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Instansi Vertikal Prov. Kalteng terkait.(WDY/Foto:Rizaldi)