Sekilas Info
Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 16 Januari 2019 14:18, Dibaca 4,958 kali.
Saat memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan aktivitas selama satu hari dari bangun tidur sampai tidur kembali, beberapa siswa terdata waktu puncak belajar ada saat pagi hari, ada siang hari, ada sore hari, dan ada malam hari. Dari data tersebut tampak setiap siswa berbeda waktu belajar. Waktu belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di rumah. Tugas selanjutnya siswa diminta untuk menyampaikan alasan waktu puncak belajar yang dipilih. Sebagian siswa menyebutkan waktu puncak belajar adalah pagi hari. Alasan yang disampaikan karena pagi hari itu kondisi raga masih dalam keadaan segar dan otak juga belum banyak memikirkan kepentingan rumit. Selain itu, suasana tenang, sehingga membuat fokus dan mudah untuk berkonsentrasi. Berikutnya ada juga yang menyebutkan waktu puncak belajar siang hari karena memiliki banyak energi dan konsentrasi tinggi untuk belajar. Waktu puncak belajar sore hari ada juga dipilih siswa dengan alasan belajar pada sore hari agar malam harinya dapat beristirahat, sehingga tidak mengganggu waktu tidur. Sebagian siswa lainnya mengatakan waktu puncak belajar pada malam hari yang lebih baik karena suasana belajar menjadi lebih tenang dan damai.
Pemilihan waktu puncak belajar sangat diperlukan untuk terciptanya pembelajaran efektif. J.Biggers (1980) menyebutkan belajar pada pagi hari lebih efektif daripada belajar pada waktu-waktu lainnya. Untuk menciptakan waktu puncak belajar dapat membantu siswa dalam mengelola waktu berharga. Apabila waktu belajar sesuai, dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini dimaksudkan agar proses belajar lebih efektif dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Waktu belajar berkaitan saat siswa belajar dengan bermakna dan jangka waktu mengalami proses belajar. Proses belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja aktif siswa. Untuk membentuk kebiasaan waktu puncak belajar diharapkan dukungan dari orang tua dan guru.
(Baca Juga : Kerja Sama UPR-Dispursip, Energi Baru Peningkatan Literasi di Kalteng)
Dukungan pembiasaan waktu belajar secara konsisten dapat mengubah perilaku belajar anak. Dedikasi dan komitmen dari orang tua untuk memasukkan waktu puncak belajar dalam agenda harian anak. Ini dimaksudkan karena setiap anak memiliki kemampuan berbeda dalam menyerap materi pelajaran. Selain waktu, orang tua juga dapat menyiapkan ruangan khusus untuk anak belajar dengan nyaman dan tanpa gangguan dalam rentang waktu yang disepakati. Di samping itu, orang tua diharapkan memahami gaya belajar anak. Penetapan waktu dan kondisi konsentrasi anak terhadap pelajaran harus menjadi perhatian orang tua.
Selain waktu dan suasana belajar yang tepat, setiap anak mempunyai cara dalam menangkap pelajaran yang diterima di sekolah. Orang tua berkewajiban memahami anak dalam belajar. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk memahami mata pelajaran, seperti: 1) meringkas, artinya anak dapat mengungkapkan kembali materi pelajaran yang dilakukan dengan cara menulis, 2) memetakan pikiran, berarti anak dapat menulis satu topik bahasan, kemudian membuat beberapa pengertian atau hal-hal yang bersangkutan dari topik pembahasan tertentu.Pemetaan ini dapat dipraktikkan dengan membuat gambar menyerupai cabang-cabang pohon, 3) berlatih membuat soal, maksudnya anak dapat membuat soal sejenis dengan contoh yang diberikan guru disertai jawaban. Teknik ini dapat menjadi cara agar anak cepat mengingat ilmu yang didapatkan di sekolah.
Tiga teknik di atas dapat diaplikasikan orang tua secara bergantian atau bersamaan untuk mendukung cara yang paling disukai anak dalam menyerap pelajaran. Hal ini akan memudahkan orang tua dalam menentukan teknik pembelajaran terbaik. Dengan menggunakan teknik belajar yang disukai anak, akan memudahkan anak dalam menyerap pelajaran yang didapat. Strategi dalam menggugah tentang waktu dan suasana belajar dapat dilakukan dengan membangun dialog dan pendekatan personal. Cara ini dapat mengembangkan komunikasi kondusif dengan anak. Anak juga diharapkan lebih optimis dan sadar akan pentingnya belajar untuk mendapatkan prestasi yang baik. Dukungan orang tua dan guru selalu hadir untuk menjaga rutinitas belajar anak. (syatkmf)