Pangkalan Bun Miliki Varietas Lada Nasional

Kontribusi dari Muhammad Agusta Wijaya, 07 Desember 2018 18:18, Dibaca 47 kali.


MMC Kalteng - Lada (Piper Nigrum Linn) merupakan tanaman rempah yang tumbuh memanjat dan termasuk family Piperaceae. Lada merupakan tanaman rempah yang cukup penting baik ditinjau dari segi perannya dalam menyumbang devisa negara, penyedia lapangan kerja, bahan baku industri dalam negeri dan kegunaannya yang sangat khas yang tidak dapat diganti dengan rempah lain. Dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 10/Permentan/OT.140/1/2013 dijelaskan bahwa ada beberapa varietas lada unggulan di Indonesia, salah satunya adalah varietas bengkayang yang berasal dari Pangkalan Bun.

Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa varietas lada bengkayang berasal dari Pangkalan Bun. Hal ini mengingat bahwa nama bengkayang sendiri adalah salah satu kabupaten yang terletak di sebelah utara Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), sehingga ekspektasi masyarakat menganggap bahwa lada bengkayang berasal dari Kalbar. Padahal meskipun nama yang disematkan dalam varietas lada unggul nasional merupakan nama kabupaten di Kalbar, akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa varietas ini berasal dari Pangkalan Bun. Hal ini dijelaskan oleh Endang Hadipoentyanti dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) pada kunjungannya di Pangkalan Bun, Kamis (6/12).

(Baca Juga : Tiga Kawasan Kota Cantik Jadi Prioritas Infrastruktur)

Menurutnya, hal itu perlu disosialisasikan ke masyarakat dan petani, khususnya di Kobar, sehingga setidaknya petani memiliki rasa bangga bahwa salah satu varietas lada unggulan nasional ternyata berasal dari Pangkalan Bun.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa jejak-jejak kejayaan lada di Pangkalan Bun masih terlihat dari beberapa kebun lada yang masih dipelihara oleh petani-petani lada di Kotawaringin Barat, bahkan kejayaan lada diabadikan menjadi nama desa Lada Mandala Jaya dan Kecamatan Pangkalan Lada yang menunjukkan kejayaan lada di Pangkalan Bun dimasa lalu.

“Akan tetapi seiring dengan kondisi harga komoditi lada yang menurun dalam 10 tahun terakhir membuat perkembangan budidaya tanaman lada semakin menurun di Kobar,” katanya.

Untuk mengantisipasi kelangkaan lada bengkayang di masa mendatang, diperlukan petani-petani militan yaitu petani yang tidak terpengaruh dengan kondisi pasar, meskipun harga lada tidak bersahabat, tetapi dia tetap membudidayakan lada. Selain itu juga disiapkan kebun induk lada yang menyediakan bibit lada bersertikat yang siap untuk menyalurkan bibit dalam jumlah banyak ke masyarakat.

“Dengan begitu diharapkan varietas lada bengkayang yang berasal dari Pangkalan Bun, tidak punah di tempat asalnya,” pungkasnya menutup pembicaraan. (Humas Diskominfo Kobar/Syarif HD/DTPHP)

Muhammad Agusta Wijaya

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook