Kakanwil Titip Moderasi Beragama ke Mahasiswa

Kontribusi dari Kemenag Kalteng, 10 Februari 2021 14:13, Dibaca 3 kali.

MMCKalteng - Palangka Raya - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalimantan Tengah menemui Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah H. Abd. Rasyid, Rabu (10/2/2021). Kepada para mahasiswa itu, H. Abd. Rasyid menitipkan pesan moderasi beragama.

Menurut H. Abd. Rasyid, mahasiswa adalah agen perubahan. Moderasi beragama penting dikembangkan agar bisa disebarluaskan di kalangan mahasiswa sehingga semakin menguat.

(Baca Juga : Tingkatkan Layanan pada WBP, Lapas Narkotika Kasongan Lakukan Sinkronisasi Data NIK)

“Sebagai agen perubahan, maka mahasiswa juga ikut bertanggung jawab memasukkan nilai-nilai moderasi beragama kepada masyarakat,” ujarnya.

Apalagi PMII kental dengan nilai ahlussunnah wal jamaah. Sebuah paham yang dianut Nahdlatul Ulama yang selama ini lekat dengan pandangan moderat.

“Artinya secara ideologi PMII tidak lepas dari paham ahlussunnah wal jamaah dengan pandangan moderatnya. Jadi PMII juga dekat dengan moderasi beragama,” beber H. Abd. Rasyid.

Dikatakan, identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.

“Kita sampaikan ke masyarakat bahwa Islam itu menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. Karena perbedaan adalah sebuah rahmat, kita saling berdialog antara satu dengan yang lainnya dalam suasana perbedaan itu,”  urai H. Abd. Rasyid.

“Dan sikap menghormati perbedaan merupakan titik dasar dalam moderasi beragama,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I PKC PMII Kalteng Arifin menyampaikan, visi misi PMII selaras dengan penguatan moderasi beragama oleh Kementerian Agama. Pihaknya pun ingin berkolaborasi  dan menjadi mitra yang mendukung penguatan moderasi beragama.

“Tentu dengan mengedepankan pemahaman-pemahaman keagamaan yang baik di segmen generasi muda, terutama di lingkungan mahasiswa,” ungkap Arifin. (Ittung/Gondo Utomo)