Jaringan Internet Jadi Kendala Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)

Kontribusi dari Diskominfo SP, Kab.Murung Raya, 12 Agustus 2020 00:12, Dibaca 24 kali.


MMCKalteng - Murung Raya - Problem jaringan internet maupun telepon yang tidak stabil. Kadang malah putus, kemudian, pengalaman di lapangan adalah problem kepemilikan sarana belajar berupa gawai (gadget) oleh para siswa-siswi.

”Tidak semua siswa-siswi yang memilikinya, kalaupun punya, sangat sedikit yang paham cara berkomunikasi secara daring baik lewat pesan pendek maupun video call,".

(Baca Juga : SWBB Disdik Kapuas Diminati Penegak)

Hal tersebut disampaikan Kadis Kominfo Kabupaten Murung Raya (Mura), Bimo Santoso saat mengikuti rapat terbatas dengan Wabup Mura Rejikinoor, Sekda Kab. Mura Hermon, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud) Kab. Mura Ferdinand Wijaya dan para pejabat lingkup Disdikbud. Rapat terbatas ini dilaksanakan di Kantor Disdikbud Kab. Mura, Selasa (11/8/2020).

”Kami mendorong sekolah memetakan anak-anak yang bisa melakukan pembelajaran daring dan yang hanya bisa luring atau yang bisa luring dan daring, sehingga sekolah menyiapkan penjadwalan pembelajaran dan membuat modul pembelajaran untuk anak-anak yang tidak bisa daring," ungkap Kadis Kominfo Mura.

Tidak bisa dipungkiri pembelajaran jarak jauh secara daring selama pandemi Covid-19 masih menyisakan sejumlah persoalan di masyarakat, kendala utamanya adalah terkait mengenai jaringan internet.


"Memang kita akui bahwa kesulitan yang dialami jaringan putus-putus, karena memang tidak seperti di Jawa yang jaringannya lancar, bila hendak belajar, harus mencari waktu yang pas, yakni saat-saat jaringan internet sedang lancar," tutur Bimo.

Karena itu kuncinya adalah kreatif dalam mengajar. Bila memutuskan memakai sistem daring, maka kepala sekolah wajib memastikan semua guru dan siswa-siswi memiliki dan mampu mengakses perangkat teknologi. Bila tidak, maka bisa mencari alternatif lain.

Dalam rapat tersebut juga terbesit aspirasi yang perlu diperhatikan Pemerintah. Misalnya, memberikan kelonggaran agar dana BOS bisa digunakan untuk membeli kuota internet sebagaimana pernyataan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, membayar guru honorer tanpa syarat NUPTK dan pembelian alat-alat pendukung kesehatan di sekolah. Para guru juga berharap agar tunjangan profesi tetap diberikan di masa pandemi.

Karenanya, untuk menjembatani kesenjangan tersebut Wabup Rejikinoor menekankan perlunya memperkuat kreativitas guru agar pembelajaran jarak jauh lebih menarik dan memotivasi siswa-siswi mau belajar. Namun, pandemi Covid-19 mampu menciptakan tantangan dan kebutuhan inovasi pembelajaran dengan teknologi. Oleh sebab itu, kolaborasi antara sekolah dengan orang tua dalam pendidikan perlu diperkuat.

"Kebijakan pendidikan pembelajaran jarak jauh antara online dan offline jadi alternatif masa adaptasi kebiasaan baru, sementara itu, pembelajaran tatap muka dapat dimulai ketika lingkungan sekolah dinyatakan aman dan ada kesepakatan dengan para pemangku kepentingan," jelas Wabup. (Diskominfo_AnrNof).

Diskominfo SP, Kab.Murung Raya

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook