Minimnya Jumlah Tenaga Pendidik Harus Jadi Perhatian

Kontribusi dari Sekretariat DPRD Provinsi Kalteng, 16 Juli 2018 07:31, Dibaca 3,690 kali.


MMCKalteng -Kalangan dewan mengharapkan agar pendidikan menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan di mana banyak persoalan yang wajib diselesaikan.

Seperti harapan penyebaran guru di Kalteng agar bisa merata, pasalnya hingga saat ini, pelaksanaannya belum optimal di mana masih banyak tenaga pengajar yang menumpuk di perkotaan. Kondisi itu terlihat, ketika kalangan dewan menggelar reses atau kunjugan ke daerah-daerah.

(Baca Juga : Berbagi dengan Anak-anak Panti Asuhan)

“Kami memantau secara langsung penyebaran guru, masih belum merata hingga ke pelosok pedesaan,” ujar anggota DPRD Provinsi Kalteng Duwel Rawing, disela-sela rapat kerja belum lama ini.

Memang dari informasi yang ada di lapangan, masih banyak sekolah yang kekurangan tenaga pendidik. Hal ini harus menjadi perhatian dari pemprov khususnya Dinas Pendidikan.

Pihaknya menilai harus ada langkah pemekaran guru agar menjangkau wilayah-wilayah terpencil.

Kemudian persoalan lain yang harus dituntaskan, seperti peningkatan  dan pembangunan infrastruktur sekolah sebut saja seperti SD, SMP, dan SMA serta perpustakaan, dalam meningkatkan minat baca.

Usulan itu merupakan, keinginan murni dari masyarakat.

Selain itu, anggota Komisi C Hj Prihati Titik Mulyani juga menanggapi kerapnya perpindahan guru dari pelosok. Kondisi itu juga menjadi faktor, kekurangan guru di pedesaan.

Dirinya berharap kepala daerah ataupun kepala dinas pendidikan di kabupaten/kota atau provinsi, jangan mudah memberikan disposisi terhadap perpindahan para tenaga pendidik khususnya bagi para guru yang mengajar di wilayah terpencil.

“Pasalnya ketika pada guru yang bertugas di pelosok banyak pindah bahkan hingga ke kabupaten lain atau kota jelas berdampak negatif bagi wilayah terpencil itu. Contohnya menimbulkan persoalan kurangnya tenaga pengajar,” ujarnya.

Bisa dikatakan faktanya saat ini penugasan guru, ke wilayah pelosok masih sangat minim. Apalagi mereka yang memang berstatus sebagai ASN yang terkadang hanya ada satu dalam satu sekolah.

Dirinya menilai minat para guru untuk mengabdi di tempat terpencil masih sedikit di mana banyak di antara mereka yang terindikasi ingin pindah ke perkotaan.

Wanita yang akrab disapa ibu Titik itu mengatakan, kalau hanya pindah pada kabupaten yang sama masih bisa dimaklumi. Namun ketika sudah perpindahan antar kabupaten jelas memberikan dampak yang kurang baik bagi kualitas pendidik di daerah.

Pihaknya sendiri juga melihat contoh nyata dari problema yang kerap terjadi di wilayah itu. “Kita bisa lihat ada guru yang seharusnya potensial di wilayah Kobar, namun saat ini sudah pindah ke Kapuas. Padahal di daerah asalnya tenaga guru masih sangat kurang khususnya di desa-desa terpencil,” ucap wakil rakyat dari Dapil III, yang meliputi Kobar, Lamandau, dan Sukamara tersebut mengakhiri.

Sekretariat DPRD Provinsi Kalteng

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
DPRD
DPRD
DPRD
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook