TPID Kalteng Genjot Program Inti Kendalikan Inflasi

Kontribusi dari Joko Prabowo, 03 November 2017 09:40, Dibaca 187 kali.


MMCKalteng – Kalimantan Tengah pada Oktober 2017 mengalami deflasi --0,25% lebih dangkal dibandingkan dengan bulan September sebesar -0,26% dengan tingkat inflasi tahunan 4,01%. Deflasi Kalimantan Tengah itu dipacu atau didorong oleh kelompok komoditas bawang merah, garam, dan ikan tongkol.

Untuk Kota Palangka Raya, bulan Oktober mengalami deflasi 0,46% dan Sampit  inflasi 0,13%, sedangkan inflasi tahunan Palangka Raya 3,81% dan Sampit 4,38%. Deflasi Kota Palangka Raya dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,17% seperti bawang merah, garam dan ikan tongkol, sedangkan inflasi di Sampit 0,13% dipengaruhi terutama oleh indeks harga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,95%, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,68%.

(Baca Juga : Program Penukaran Gas LPG 3 Kg ke Bright Gas untuk ASN dan Masyarakat)

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Tengah dalam Siaran Persnya hari Rabu di Palangka Raya(2/11) mengungkapkan, bulan Desember 2017 diprediksi terjadi kenaikan inflasi relatif kecil, sedangkan deflasi Kalimantan Tengah juga diprediksi terjadi pada kisaran yang kecil karena harga barang/jasa yang diatur oleh Pemerintah seperti tarif listrik diperkirakan tidak akan naik hingga Desember 2017 serta adanya potensi peningkatan biaya angkutan udara menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Sementara itu masalah pokok yang dapat memicu laju inflasi antara lain gangguan jalur distribusi pada musim hujan dapat mengganggu pasokan komuditas inflasi inti dari luar daerah termasuk bahan baku bangunan seperti semen dan prioritas angkutan pembawa bahan makanan dapat berdampak pada terlambatnya jalur distribusi untuk komuditas di luar bahan pangan.

Analis BI Kalteng Edy Saputra selaku Anggota TPID Kalteng menyatakan, TPID akan menggenjot program inti yaitu melakukan pemantauan harga pasar, pengendalian ekspektasi masyarakat, menjaga ketersediaan stok dan kelancaran distribusi komoditas yang didatangkan dari luar daerah serta pemanfaatan kandang penyangga, kolam penyangga dan pasar penyeimbang.

Program inti itu ditindaklanjuti dengan rencana aksi lainnya melalui BULOG, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perhubungan, BMKG dan Dinas ESDM.

Rencana aksi tersebut antara lain melakukan operasi pasar murah, peningkatan kualitas pasar penyeimbang, prioritas kelancaran angkutan pembawa kebutuhan pokok bahan makanan dan peningkatan monitoring distribusi terhadap agen LPG 3kg serta menjaga kecukupan pasokan tabung LPG 3kg sejumlah 1.193.120 tabung untuk Kalimantan Tengah. (Joko - Foto : Eka)

Joko Prabowo

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook