Jangan Biarkan Anak Sampai Putus Sekolah

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 19 November 2019 09:50, Dibaca 46 kali.

MMCKalteng, Palangka Raya – Wakil Ketua II Komisi C DPRD Palangka Raya, Shopie Ariany Sitorus mengharapkan semua sektor pembangunan, dapat diakomodir dengan baik oleh pemerintah daerah.

“Harus kita akui, kesejahteraan masyarakat dapat ditinjau dari terpenuhinya berbagai aspek dari sektor pembangunan. Maka itu pemerintah harus dapat memastikan semua sektor diakomodir dengan baik,” ungkapnya, Senin (18/11/2019).

(Baca Juga : Pembenahan Pasar Tradisional Di Palangka Raya Dinilai Tepat)

Shopie menyebutkan, pendidikan merupakan salah satu sektor yang penting untuk diperhatikan oleh pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya.

“Diwilayah kita ini masih banyak sekolah yang dalam kondisi kurang baik. Terutama sekolah pinggiran. Ini terjadi dikarenakan minim perhatian,” tukasnya.

Sebab itulah, Pemko Palangka Raya harus mampu berupaya melakukan pemerataan pembangunan sekolah. Terutama  kelayakannya harus baik dan merata.” Ibarat kata, pembangunan jangan hanya di tengah kota saja yang digenjot. Sementara dipinggiran lamban tersentuh,” kritiknya.

Dikatakan, salah satu keberhasilan pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan dan memeratakan kesejahteraan, salah satunya adalah keberhasilan dalam penyelenggaraan bidang pendidikan.

Sebut saja bagaimana masyarakat menempatkan pendidikan pada hal utama, yakni memprioritaskan anak-anaknya untuk menempuh pendidikan dalam berbagai jenjang.

“Jadi bicara kesejahteraan bukan dilihat dari banyaknya lapangan kerja yang menyedot tenaga kerja, namun selain itu, belum meratanya pendidikan, serta banyaknya  anak-anakputus sekolah juga jadi indikator capaian kesejahteraan,” ujar legislator Partai Perindo ini.

Selebihnya Shopie berharap, Pemerintah kota Palangka Raya mampu mengedepankan pemerataan pendidikan, terutama yang menyentuh daerah pinggiran atau pelosok. “Jangan sampai ada anak yang putus sekolah karena terbenturnya biaya, maupun karena minimnya keberadaan sekolah,” tutupnya. (MC. Isen Mulang.1)