DBD Jadi Momok Yang Meresahkan

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 06 Oktober 2019 19:29, Dibaca 563 kali.


MMCKalteng, Palangka Raya – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu prioritas nasional pengendalian penyakit  menular di Indonesia. Penyakit ini sampai sekarang masih menjadi momok yang meresahkan masyarakat, karena dapat menimbulkan kematian.

(Baca Juga : Kasat Binmas Polres Kapuas Silaturahmi ke Diskominfo Kapuas)

Termasuk di Kota Palangka Raya yang merupakan wilayah perkotaan dan terus berkembang, dimana juga tidak luput dari sasaran penyakit demam berdarah yang setiap tahun terjadi dan selalu menjadi viral di masyarakat, karena terus meningkat  dengan jumlah  kematian yang cukup mengkhawatirkan.

Hal penting ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, saat membacakan sambutan Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin pada acara pencanangan gerakan 1  rumah 1 jumantik (G1R1J), di halaman kantor Kelurahan Palangka. Kecamatana Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Jumat (4/10/2019).

Lebih lanjut dikatakan, prioritas utama penanggulangan DBD yakni ditekankan pada upaya pencegahan melalui pemberdayaan dan peran serta masyarakat yaitu Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta pengendalian penyakit agar tidak meluas menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Untuk itu diperlukan koordinasi dan kemitraan yang bersinergi antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk berkomitmen menciptakan lingkungan yang sehat sehingga penyakit-penyakit menular dapat ditekan,” ujar Hera.

Disampaikan Hera, Kementerian Kesehatan RI, terus mengoptimalkan upaya pencegahan penyakit DBD. Salah satunya melalui  gerakan 1 rumah 1 jumantik

Marilah kita bersama-sama menjaga lingkungan agar bersih dan terbebas dari jentik-jentik nyamuk. Kegiatan G1R1J ini diharapkan bisa menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memberantas sarang nyamuk agar terbebas dari DBD,” harapnya.

Ditempat yang sama Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo mengungkapkan, jumantik atau juru pemantau jentik merupakan anggota masyarakat yang dilatih untuk memantau keberadaan jentik.

Mereka nantinya kata dia akan menggerakkan warga lain untuk melakukan PSN dengan cara 3M Plus yaitu menguras, penampungan air, mendaur ulang barang bekas serta plusnya yaitu menghindari gigitan nyamuk dengan pemakaian kelambu, repellent atau menggunakan obat anti nyamuk lainnya.

Kita berharap dalam satu keluarga ada satu orang yang bisa jadi pemantau jentik di rumah sendiri. Jika semua keluarga menerapkan gerakan ini, maka pengembangbiakan  jentik nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD  dapat dicegah,” tutupnya. (MC. Isen Mulang)

 

Martiana Winarsih

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook