Aktivitas Bermain Anak Usia Dini

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 30 Agustus 2019 08:37, Dibaca 2 kali.


Bermain menjadi aktivitas menyenangkan yang dilakukan atas dasar kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Dalam bermain dilaksanakan dengan suka rela dan melalui tahapan perkembangan dimulai dari manipulatif, simbolis, ekplorasi, dan eksperimen. Tujuan dan sasaran untuk mengembangkan setiap potensi untuk anak usia dini, yaitu menggunakan metode bermain. Kegiatan bermain sangat diminati oleh setiap anak usia dini karena secara langsung memberikan pengaruh pada perkembangan anak.

Dunia anak adalah dunia bermain. Anak cenderung lebih banyak waktu untuk bermain. Waktu untuk bermain perlu di stimulus karena bermain juga menjadikan sebuah pembelajaran. Bermain dapat dijadikan sarana anak untuk balajar mengenal lingkungan dan merupakan kebutuhan yang paling penting dan mendasar bagi anak. Dengan metode bermain anak dapat memenuhi seluruh aspek perkembangan kognitif, afektif, sosial, emosi, motorik, dan bahasa. Bermain bagi anak tidak hanya memberikan kepuasan terhadap anak, tetapi bermain dapat juga membangun karakter dan membentuk sikap dan kepribadian anak.

(Baca Juga : Twibbonize Hari Lahir Pancasila 2021)

Masa usia dini merupakan masa yang pesat untuk optimalisasi perkembangan anak. Untuk itu diperlukan program pendidikan bagi anak usia dini dan dapat menjadi pendidikan yang menentukan kepribadian anak. Susanto (2013) menyebutkan bahwa bermain dapat membentuk sikap mental dan nilai kepribadian anak, antara lain: pertama, dengan bermain itu anak belajar menyadari keteraturan, peraturan, dan berlatih menjalankan komitmen yang dibangun dalam permainan. Kedua, anak belajar menyelesaikan masalah dalam kesulitan terendah sampai yang tertinggi. Ketiga, anak berlatih sabar menunggu giliran setelah temannya menyelesaikan permainnya. Keempat, anak berlatih bersaing dan membentuk motivasi dan harapan hari selanjutnya berpeluang memenangkan permainan. Kelima, anak-anak sejak dini belajar menghadapi resiko kekalahan yang dihadapi dari permainan.

Pendidikan anak usia dini, yaitu: 1) pendidikan berorientasi pada kebutuhan anak, 2) dunia anak adalah dunia bermain, 3) kegiatan pembelajaran dirancang secara cermat untuk membangun sistematika kerja, 4) kegiatan pembelajaran berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup anak, dan 5) pendidikan dilakukan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada prinsip-prinsip perkembangan anak (Latif, 2013). 

Pendidikan karakter harus diajarkan kepada anak sebagai bekal yang utama dan fundamental dalam pembelajaran. Nilai-nilai karakter yang harus muncul pada setiap anak menurut kementerian pendidikan nasional, adalah : religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Penanaman karakter bukan sebuah proses yang instan, melainkan melalui proses panjang yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.

Pendidikan karakter bagi anak usia dini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan sebagai dasar untuk pengembangan pribadi selanjutnya. Pendidikan karakter bagi anak usia dini adalah membentuk mental dan karakter bangsa di masa yang akan datang. pendalaman penanaman nilai-nilai pendidikan karakter dan implementasinya melalui keteladanan dan pembiasaan. Perkembangan kognitif dalam kegiatan bermain dalam kaitannya dengan perkembangan intelektual. Setiap anak memiliki pola struktur kognitif, baik secara fisik maupun mental. Hal ini mendasari perilaku dan aktivitas intelegensi dan berhubungan erat dengan tahapan pertumbuhan anak. Intelektual dan afektif anak usia dini dapat dilaksanakan untuk menunjang hubungan sosial dengan aktivitas bermain.(syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Artikel
Artikel
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook