Konten Komunikasi Bermedia

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 01 Agustus 2019 07:40, Dibaca 11 kali.


Era teknologi yang semakin maju disertai perkembangan alat untuk berkomunikasi menjadi semakin canggih. Demikian juga dengan sarana komunikasi melalui blog terutama vlogVlog dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan pendapat kepada publik. Tujuan yang utama dalam pembuatan vlog di dunia maya selain mengekspresikan diri juga dapat mengembangkan opsi berkomunikasi. Vlog  menyuguhkan satu video berisi opini, cerita atau kegiatan harian yang biasanya dibuat tertulis pada blog. Unsur-unsur dalam vlog berupa kata, musik, sound effect, serta unsur visual berupa gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam kepada penonton.

Konten vlog bersifat seperti jarum suntik yang mempengaruhi penonton untuk mengetahui bahwa penonton menyadari, memahami, dan menerima isi video yang diunggah vlogger (David dkk. 2017). Biasanya vlog lebih kepada memberi informasi, baik yang bersifat umum, seperti tempat-tempat baru, berlibur ke tempat wisata, makan di restoran ternama, tren busana baru, maupun informasi bersifat pribadi.  Setiap vlogger  bersaing untuk mendapatkan hati para subscriber dengan mengemas isi dan bahasa vlog yang bagus dan kreatif. Vlogger menggunakan bahasa yang mudah dipahami, menghibur, bahkan memasukkan unsur parodi di dalam setiap videonya. 

(Baca Juga : Anak Indonesia, Anak GENIUS (Gesit Empati beraNI Unggul Sehat))


Harapan dalam penggunaan vlog, baik sebagai konten yang mudah dibuat dan bebas untuk berekspresi maupun vlog menjadi sarana yang kreatif bagi para vlogger maupun penonton. Ekspresi dengan pemakaian ragam bahasa lisan yang digunakan vlogger disampaikan secara lisan dan dibantu oleh unsur-unsur suprasegmental, berupa nada suara, gerak-gerik, tangan, gelengan kepala, dan sejumlah gejala-gejala fisik lainnya. Penggunaan ragam bahasa lisan oleh vlogger dapat menampilkan: 1) informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media dengan materi yang menarik dan menyenangkan; 2) umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat; 3) sebagai sarana memperkaya kosakata; dan 4) dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, memberikan informasi, dan mengungkap unsur-unsur emosi, sehingga mampu menambah wawasan penonton.

Faktor terjadinya variasi bahasa oleh vlogger bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang homogen, melainkan karena kegiatan interaksi sosial yang dilakukan sangat beragam. Dengan kata lain, ragam bahasa dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa dan keragaman fungsi bahasa serta untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam (Chaer, 2010). Vlogger menggunakan bahasa yang dapat dikatakan mudah dicerna penonton. Hal ini bertujuan agar videonya semakin menarik dan tidak membuat bosan para penontonnya. Selain sebagai sarana hiburan, bahasa dari vlogger menghasilkan fungsi komunikatif karena bahasa sebagai sarana berkomunikasi. Efek yang ditimbulkan dari menyimak bahasa yang digunakan vlogger bisa dilihat dari segi kognitif, afektif, dan behavioral.

Bahasa dari vlogger dapat memberikan pengalaman yang baru dan pengetahuan yang baru pula. Bahasa dengan ragam santai yang dipakai vlogger dapat menjadi bahan persuasif yang ampuh. Penonton akan lebih terpengaruh jika hal yang dipersuasifkan itu dibuat menarik. Bahkan penggunaan bahasa bisa dijadikan sarana penyampaian informasi-informasi terbaru kepada pendengarnya. Penyesuaian ragam bahasa dari vloggerberdasarkan pemakaian berbeda-beda menurut topik tertentu, hubungan pembicara dengan lawan bicara, orang yang dibicarakan, serta media pembicara. Seyogianya konten berbasis vlog mengandung unsur positif untuk memberikan edukasi kepada penonton berkaitan dengan komunikasi bermedia.(syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook