Keunikan Lomba Besei, Olahraga Dayung Sampan Suku Dayak

Kontribusi dari Ari Satrio Basuki, 21 Juni 2019 09:23, Dibaca 2,562 kali.


MMCKalteng - Palangka Raya - Cabang Lomba Besei Kambe dalam rangkaian Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2019 yang digelar di bawah jembatan Kahayan Palangka Raya pada Kamis (20/6) sukses memukau ribuan pengunjung.

Provinsi Kalimantan Tengah memiliki olahraga khas yang bernama “Besei Kambe”. Olahraga ini selalu diperlombakan di festival budaya tahunan Kalimantan, yaitu Festival Budaya Isen Mulang (FBIM). Besei Kambe adalah olahraga berupa tarik tambang, mendayung sambil, saling berlawanan arah.

(Baca Juga : PWI Kapuas Ikuti PORWADA)

Sebelum memulai permainan, peserta lomba akan dibagi kedalam dua regu yang masing-masingnya beranggotakan dua orang. Kedua regu yang akan bertanding tersebut akan duduk saling berbelakangan dengan lawan dalam satu perahu. Aturan selanjutnya adalah masing-masing regu harus bersaing kuat-kuatan untuk mendayung perahu kedua arah yang berlawanan. Regu yang terlebih dahulu melewati batas penentuan dewan juri, maka dinyatakan sebagai pemenang. Dalam bahasa suku Dayak Ngaju, Besei artinya dayung/pendayung/mendayung, dan Kambe diartikan sebagai roh atau arwah nenek moyang suku Dayak.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah, Guntur Talajan mengatakan bahwa “lomba Besei Kambe merupakan bagian dari kearifan lokal dan tontonan yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara”.

“Kedepannya FBIM kita akan tetap fokuskan di Palangka Raya karena fasilitas dan tempatnya sangat memadai, selain itu sebagai salah satu evaluasi dari acara Besei Kambe yang dilaksanakan (hari ini) agar terus menarik wisatawan dia mengatakan bahwa kedepannya ada upaya-upaya yang musti dilakukan”, ucap Guntur Talajan. (DiskominfoSP_MC: Yrt)

Ari Satrio Basuki

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook