Mohing Asang, Lagu Favorit Tjilik Riwut

Kontribusi dari Misyuwe, 02 Februari 2018 12:31, Dibaca 3 kali.


MMCKalteng- Mohing Asang merupakan  lagu yang popular di kalangan suku Dayak Ot Danom dan menjadi lagu favorit yang gemar dinyanyikan oleh Tjilik Riwut semasa hidupnya.

Satu hari sebelum Tjilik Riwut wafat, Nila Riwut putri ketiganya yang sedang menunggu ayahnya di rumah sakit, tiba-tiba diajak sang ayah untuk bernyanyi lagu kesukaannya Mohing Asang.

(Baca Juga : Gubernur H. Sugianto Sabran : Ormas Diharapkan Dapat Membantu Dukung Percepatan Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat)

Ayah yang dicintainya itu menghitung dari satu sampai hitungan ketiga tanda mereka harus memulai bernyanyi bersama.  Kemudian mereka bernyanyi bersama.  Tjilik Riwut dalam kondisi lemah, tetap bernyanyi dengan suara lantang dan penuh semangat. Nila yang saat itu bernyanyi dan suaranya seperti hampir berbisik karena malu didengar perawat pun dimarahi sang ayah dan memintanya untuk menyanyi lebih keras lagi.

Akhirnya, ia menuruti permintaan sang ayah dan menyanyi sekeras mungkin. Tak disangka, ayahnya  menyanyi dengan suara yang lebih keras lagi darinya. Tak lama, apa yang dikhawatirkan Nila akhirnya terjadi, beberapa perawat muncul dengan mata terbelalak dan wajah penuh tanda tanya. Pada saat itu Nila merasa malu karena dilihat oleh perawat yang kebingungan,  ia lantas berhenti bernyanyi, namun sang ayah tak peduli dan  tetap bernyanyi lagu favoritnya itu.

Dari catatan harian beliau diketahui bahwa  saat melaksanakan misi pemerintah sebagai ROPRI ( Rombongan Oetoesan Pemerintah Repoeblik Indonesia ) memasuki pedalaman Kalimantan dari Yogyakarta pada tahun 1946, untuk mengobarkan semangat juang diri sendiri, lagu tersebut tak henti-hentinya dinyanyikan dengan suara nyaring ditengah belantara.

Catatan Tjilik Riwut juga menceritakan bahwa Mohing Asang adalah nyanyian perang dan merupakan komando dari Panglima Perang. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Ot Danom dengan dialek Siang-Murung. Apabila Panglima Perang membunyikan salentak tujuh kali lalu terdengar Mohing Asang maka pertempuran siap dilaksanakan. (Yuwe/ Foto: Net)

Misyuwe

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook