Survei Penggunaan TIK serta Implikasinya terhadap Aspek Sosial Budaya Masyarakat

Kontribusi dari Elga Arya Putra, 31 Januari 2018 15:12, Dibaca 17 kali.


Siaran Pers No.22/HM/KOMINFO/01/2018

Tanggal 31 Januari 2018

(Baca Juga : Yulistra Ivo Sugianto Sabran Gelar Temu Ramah Bersama Masyarakat Katingan)

Tentang

SURVEI PENGGUNAAN TIK SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP ASPEK SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

 

MMCKalteng-Jakarta, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memengaruhi dan membentuk kehidupan masyarakat baik secara sosial maupun budaya. Informasi telah menjadi kekuatan utama dalam sendi kehidupan dan sumber kekuatan keberdayaan yang berporos pada knowledge. Oleh karena itu, pembangunan knowledge society sebagai bagian dari pembangunan TIK perlu terus dilakukan agar sektor ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing bangsa.

Di tengah permasalahan pembangunan sektor TIK seperti cakupan akses, keterjangkauan biaya, kemampuan adopsi inovasi, penting juga untuk mengetahui perubahan-perubahan yang berimplikasi terhadap beragam hal yang timbul di masyarakat baik dari sisi positif maupun negatif. Berdasarkan hal tersebut, maka Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika melaksanakan “Survei Penggunaan TIK serta Implikasinya terhadap Aspek Sosial Budaya Masyarakat”.

Survei ini bertujuan untuk memperoleh gambaran nyata tentang penggunaan TIK serta aspek – aspek sosial budaya yang dipengaruhi dan memengaruhi  penggunaannya oleh  rumah tangga dan individu. Sasaran dari survei ini antara lain rumah tangga dan individu dengan kategori usia 9-65 tahun sebanyak 9.419 orang. Survei tersebut sudah disebarkan pada 34 provinsi yang meliputi 142 kabupaten/kota dan terdiri dari 604 desa yang mencakup 51,24% responden di desa rural (perdesaan) dan 48,76% di desa urban (perkotaan).

Berdasarkan hasil survei, telah tersusun data komprehensif yang mencakup kepemilikan dan penggunaan perangkat TIK. Selain itu, hasilnya juga menunjukkan implikasi penggunaan perangkat TIK terhadap aspek sosial budaya, serta penggunaan media sosial dan instant messaging di wilayah urban dan rural Indonesia.

Pada aspek kepemilikan smartphone (Telepon Pintar), responden yang memiliki telepon pintar sebesar 66,3%. Berdasarkan wilayah dari responden di perkotaan  kepemilikan telepon pintar mencapai 83,04% sementara di perdesaan sebesar 50,39%.

Penggunaan perangkat TIK pada aspek sosial budaya antara lain mengungkapkan bahwa mayoritas PNS/TNI/Polri, karyawan swasta dan Non PNS/honorer menghabiskan pulsa lebih dari Rp 100.000,- sebulan. Survei ini juga menggambarkan pengguna Instant Messaging (IM) Whatsapp(WA) cukup dominan, baik di wilayah  perdesaan  maupun perkotaan yang mencapai 65,10% dengan responden terbanyak pada kelompok usia 20-29 tahun.

Sumber:BIRO HUMAS/KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Elga Arya Putra

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook