Pengrajin Lilis Lamiang Sambut Baik Hadirnya Kelompok Informasi Masyarakat

Kontribusi dari Martiana Winarsih, 23 Maret 2019 07:08, Dibaca 19 kali.


MMCKalteng – Palangka Raya - Pulau  Kalimantan terlebih orang Dayak terkenal menggunakan manik-manik sebagai aksesoris atau kelengkapan adatnya.

Ada beberapa manik yang dianggap berharga atau masuk dalam kategori pusaka salah satunya ialah manas lilis lamiang. Bentuk manas lilis lamiang biasanya dipotong berbentuk hexagonal atau octagonal memanjang walau ada juga yang dibuat segi empat atau lonjong. 

(Baca Juga : Posyandu, Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat)

Salah satu pengrajin lilis lamiang, Holly Sindhi saat ditemui kru media center di rumahnya jalan Bakut Palangka Raya, Jumat (22/3/2019) mengatakan berawal dari hobby koleksi batu batu dan mulai  tahun 2013 lebih serius menggeluti usaha lilis lamiang.

Menurutnya, lilis lamiang dijual di pasaran tergantung dengan desain dan model, untuk kisaran dari  harga mulai Rp 150.000 sampai Rp 1.000.000 bahkan lebih tergantung desain sesuai  permintaan customer, dan lilis lamiang juga dipakai menjadi salah satu syarat mahar (pelaku) dalam upacara adat pernikahan orang dayak yaitu lamiang turus pelek, warnanya merah dipercaya merah itu lambang cinta dan sebagai orang dayak patutlah kita mempromosikan lilis lamiang sebagai produk kearifan lokal milik orang Kalimantan.

“Kami pengrajin lilis lamiang menyambut baik adanya program kelompok informasi masyarakat (KIM) selain menjalin komunikasi dua arah antara pemerintah dan  masyarakat juga membantu mempromosikan produk kerajinan seperti lilis lamiang melalui media center, media sosial, website/blog”, tutupnya. (MC Isen Mulang)

Martiana Winarsih

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook