Sekilas Info
Kontribusi dari Diskominfo Kabupaten Seruyan, 20 November 2025 15:49, Dibaca 195 kali.
MMCKalteng – Kuala Pembuang – Bupati Seruyan Ahmad Selanorwanda, menghadiri Lokakarya Pembelajaran Lintas Lanskap SLPI (All Landscape Learning Workshop) yang dilaksanakan di Aula Baperida Kabupaten Seruyan, Kamis (20/11/2025).
Kegiatan tersebut digagas oleh UNDP Indonesia bersama Mosaik Initiative sebagai rangkaian dari SLPI All Landscape Cross Learning Visit, yang mempertemukan pemerintah daerah dari Aceh, Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat untuk berbagi pengalaman mengenai tata kelola lanskap, kolaborasi multipihak, dan ekonomi hijau.
(Baca Juga : Disdagperin Prov. Kalteng Adakan Pelatihan Bagi Pelaku Usaha di Kabupaten Lamandau)
Penunjukan Seruyan sebagai lokasi pembelajaran bukan tanpa alasan. Kabupaten ini menjadi salah satu dari tiga wilayah percontohan sertifikasi yurisdiksi RSPO di dunia dan dinilai berhasil membangun sistem pemantauan serta pengelolaan lingkungan yang transparan dan inklusif. Dalam sambutannya, Bupati Ahmad Selanorwanda menegaskan bahwa Seruyan telah menjalankan agenda keberlanjutan secara konsisten sejak satu dekade terakhir.
“Sejak 2015 kami berupaya memastikan langkah-langkah keberlanjutan diterapkan hingga tingkat petani kecil. Kehadiran para mitra SLPI di Seruyan kami harapkan dapat memperkuat sinergi menuju ekonomi hijau dan berketahanan,” ujar Bupati.
Komitmen tersebut mendapatkan apresiasi dari perwakilan UNDP Indonesia. SLPI Officer UNDP Indonesia, Paramita Mentari Kesuma, menyampaikan bahwa program ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat pemahaman lintas daerah mengenai praktik tata kelola lanskap yang selaras dengan agenda keberlanjutan global.
“Pertemuan seperti ini membantu pemerintah daerah saling belajar mengenai tantangan dan strategi keberlanjutan, sehingga kebijakan yang dikeluarkan akan lebih terukur dan berdampak,” tuturnya.
Di sisi lain, Landscape Lead Mosaik Initiative, Michael Padmanaba, memberikan catatan positif terhadap struktur kerja multipihak di Seruyan. “Koordinasi antarinstansi, swasta, lembaga masyarakat, hingga petani kecil adalah kekuatan Seruyan dalam menerapkan sertifikasi yurisdiksi,” pungkasnya.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Product Development Center Seruyan. Para peserta cross-learning menyaksikan proses pengolahan berbagai produk bernilai tambah seperti minyak nilam dan kelapa genjah yang diproduksi petani swadaya. Pada sesi diskusi mendalam, peserta juga membahas penerapan Free, Prior, Informed Consent (FPIC) dalam pengembangan usaha masyarakat, serta menyoroti perkembangan kebijakan nasional terkait kelapa sawit berkelanjutan. Selain berbagi pengalaman, pemerintah daerah lain turut memberikan rekomendasi untuk memperkuat sistem tata kelola lanskap di Seruyan ke depan.
Melalui penyelenggaraan lokakarya ini, Pemerintah Kabupaten Seruyan berharap langkah kolaboratif lintas daerah dapat mempercepat transformasi keberlanjutan di Indonesia. Kesempatan bertukar pengetahuan tidak hanya mempertegas posisi Seruyan sebagai daerah rujukan dalam tata kelola lanskap, tetapi juga membuka peluang kerja sama baru dengan berbagai lembaga dan pemerintah daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa keberlanjutan bukan hanya slogan, tetapi benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat dan generasi mendatang,” pungkas Bupati. (MMCSeruyan/IH)/Edt:UL
Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.