Sekilas Info
Kontribusi dari Diskominfo Kabupaten Seruyan, 01 November 2025 15:12, Dibaca 227 kali.
MMCKalteng – Jakarta – Ketua Dekranasda Kabupaten Seruyan, Welduline Ahmad Selanorwanda, turut hadir memberikan dukungan penuh terhadap langkah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Tengah yang menampilkan karya busana khas daerah bertajuk “Huma Betang Lantunan Meniti Kenangan" pada gelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 yang diselenggarakan di Pondok Indah Mall 3, Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Busana yang diperagakan dalam ajang bergengsi itu merupakan hasil kolaborasi antara Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah dan desainer ternama Ayu Dyah Andari, yang dikenal piawai memadukan unsur tradisional dengan sentuhan modern. Koleksi tersebut menggambarkan keindahan dan filosofi budaya Dayak yang diwujudkan melalui motif, warna, serta detail kain tradisional seperti benang bintik yang berpola batang garing dan burung enggang – simbol kehidupan, keseimbangan, dan kebanggaan masyarakat Kalimantan Tengah.
(Baca Juga : Potensi Kecerdasan Peserta Didik)
Kehadiran Welduline dalam acara tersebut menjadi bentuk nyata dukungan Pemerintah Kabupaten Seruyan terhadap upaya pelestarian budaya daerah sekaligus pemberdayaan ekonomi kreatif. Ia menilai bahwa langkah Dekranasda Kalteng menampilkan karya di panggung JFW adalah strategi tepat untuk memperluas jangkauan wastra daerah hingga ke kancah nasional bahkan internasional.
“Kehadiran Kalimantan Tengah di JFW ini bukan sekadar soal busana, tetapi juga tentang memperkenalkan identitas budaya kita kepada dunia,” ujarnya.
Selain menampilkan keindahan karya busana, partisipasi Kalimantan Tengah di JFW 2026 juga menjadi ajang promosi bagi produk kerajinan tangan, anyaman rotan, serta kuliner lokal khas daerah yang turut dipamerkan di stan Dekranasda. Para pelaku UMKM Kalteng mendapatkan kesempatan untuk menampilkan hasil karya mereka kepada pengunjung dari berbagai kalangan, termasuk buyer, desainer, hingga pegiat industri kreatif nasional. Dukungan ini sekaligus memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam mendorong kemajuan sektor UMKM berbasis kearifan lokal.
Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah, Aisyah Thisia Agustiar Sabran, menyampaikan bahwa keterlibatan Kalteng dalam JFW merupakan langkah strategis dalam menegaskan posisi daerah sebagai salah satu pusat pengembangan wastra nusantara.
“Di balik setiap helai kain dan motif yang ditampilkan, ada semangat pelestarian budaya dan kerja keras para perajin lokal. Melalui JFW, kita ingin membuka peluang pasar yang lebih luas sekaligus menumbuhkan kebanggaan terhadap karya anak daerah,” ungkapnya. Ia menambahkan, sinergi antara Dekranasda, pelaku UMKM, dan desainer menjadi kunci dalam menciptakan produk yang memiliki nilai estetika tinggi sekaligus daya saing ekonomi.
Sementara itu, desainer Ayu Dyah Andari menjelaskan bahwa koleksi “Huma Betang Lantunan Meniti Kenangan” terinspirasi dari filosofi Huma Betang, rumah panjang tradisional masyarakat Dayak yang menjadi simbol kebersamaan, toleransi, dan gotong royong. Dalam pagelaran tersebut, ia menampilkan 33 koleksi busana yang memadukan unsur tradisional dengan nuansa modern, menggunakan bahan lokal berkualitas tinggi yang dikerjakan oleh perajin Kalimantan Tengah.
Ciri khas koleksi ini tampak dari penggunaan palet warna “5 Ba” yang meliputi hijau, merah, putih, kuning, dan hitam, mewakili nilai-nilai kehidupan masyarakat Dayak seperti keseimbangan, keberanian, kesucian, dan kebijaksanaan. Sentuhan bordir halus serta detail motif etnik menjadi daya tarik tersendiri yang membuat karya tersebut tampil elegan tanpa kehilangan jati diri lokal.
“Saya ingin masyarakat melihat bahwa kain tradisional bisa tampil modern, mewah, dan berkelas internasional tanpa menghilangkan nilai budayanya,” ujar Ayu Dyah Andari.
Melalui ajang ini, Kalimantan Tengah berhasil menunjukkan bahwa kekayaan budaya dan kreativitas masyarakatnya mampu bersaing di panggung mode nasional. Partisipasi ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, desainer, dan pelaku industri kreatif dalam mengembangkan wastra nusantara. Dengan semangat yang sama, Ketua TP PKK Seruyan berharap agar ke depan semakin banyak generasi muda yang terlibat dalam upaya pelestarian budaya melalui inovasi dan kreativitas di bidang fashion.
“Setiap motif, setiap helai kain, membawa cerita dan identitas daerah. Tugas kita adalah menjaga dan memperkenalkannya kepada dunia,” pungkas Welduline.
Ajang Jakarta Fashion Week 2026 pun menjadi bukti bahwa di tengah arus modernisasi, Kalimantan Tengah tetap mampu mempertahankan akar budaya sambil terus berinovasi. Melalui karya yang sarat makna dan estetika, provinsi ini menegaskan diri sebagai salah satu daerah dengan potensi budaya dan ekonomi kreatif yang kuat di Indonesia. (MMCSeruyan/IH)/Edt:UL
Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.