Bupati Pulang Pisau: Ritual Tiwah, Kekayaan Budaya yang Harus Dilestarikan

Kontribusi dari Kominfo Pulang Pisau, 14 September 2025 16:31, Dibaca 644 kali.

MMCKalteng - Pulang Pisau - Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, H. Ahmad Rifa’i menegaskan bahwa ritual tiwah merupakan kekayaan budaya yang tak ternilai sekaligus identitas masyarakat Dayak yang wajib dijaga dan dilestarikan.

Hal tersebut dikatakan Bupati Pulang Pisau Ahmad Rifa’i saat memberikan sambutan dalam puncak acara ritual tiwah massal yang dilaksanakan di Desa Pangi Kecamatan Banama Tingang, Minggu (14/9/2025).

(Baca Juga : Bupati Hj Nurhidayah Dukung Komitmen Seluruh Jajaran DKP Kobar Wujudkan WBK dan WBBM)

“Ritual tiwah adalah kekayaan budaya yang tak ternilai, identitas masyarakat, dan tradisi yang harus dijaga dan dilestarikan,” kata Bupati.

Selain sebagai ritual keagamaan, lanjut Bupati, tiwah juga bisa menjadi daya tarik wisata, baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga potensi ini perlu terus dikembangkan dan dipromosikan.

“Mudah-mudahan acara ritual tiwah ini dapat secara kontinyu tiap tahun kita laksanakan,” harapnya.

Bupati Ahmad Rifa’i mengungkapkan, sudah cukup lama upacara tiwah ini tidak dilaksanakan, dirinya bersyukur karena pada tahun 2025 ini bisa dilaksanakan tiwah secara besar-besaran.

Untuk mendukung pelaksanaan upacara tiwah massal ini, tambah Bupati, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau telah memberikan bantuan untuk membantu meringankan biaya pelaksanaan upacara tiwah, meskipun tidak seberapa besar jika dibandingkan dengan pengorbanan keluarga untuk melaksanakan upacara tiwah.

Sementara itu, Ketua Majelis Daerah Kelompok Hindu Kaharingan Kabupaten Pulang Pisau, Berson menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanakan upacara tiwah ini.

Dirinya berharap, pemerintah daerah dapat terus menganggarkan anggaran bantuan untuk pelaksanaan ritual tiwah setiap tahunnya. (Diskominfostandi Pulang Pisau/Wardoyo/Barsel)/Edt:UL