Sekilas Info
Kontribusi dari DISKOMINFO KABUPATEN KAPUAS, 21 Agustus 2025 10:06, Dibaca 130 kali.
MMCKalteng - Kuala Kapuas – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (P3S) tahun 2025, bertempat di Aula Bapperida Kapuas, Selasa (19/8/2025).
Rakor ini merupakan langkah strategis menindaklanjuti hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, yang menunjukkan peningkatan prevalensi stunting di Kapuas dari 16,2 persen pada 2023 menjadi 22,5 persen di tahun 2024.
(Baca Juga : Tahun 2019, Lokalisasi Di Palangka Raya Akan Ditutup)
Dalam arahannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas, Usis I. Sangkai, disebutkan bahwa tujuan rapat ini adalah untuk mengevaluasi hasil SSGI 2024, menilai sejauh mana keberhasilan intervensi yang telah dilaksanakan, memperkuat kebijakan berbasis data, serta menjadi dasar perencanaan dan evaluasi program penurunan stunting yang berkelanjutan.
Sekda menegaskan bahwa stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi menyangkut kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Kenaikan angka stunting ini harus menjadi perhatian serius. Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, perlu keterlibatan lintas sektor, termasuk peran masyarakat dan dunia usaha. Dengan kerja bersama, kita optimis mampu menurunkan angka stunting di Kapuas,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa data SSGI menjadi dasar dalam menyusun kebijakan dan intervensi yang tepat sasaran.
“Rakor ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen dan menyusun langkah nyata agar program penurunan stunting lebih terarah dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sejumlah program intervensi telah dijalankan oleh Pemkab Kapuas, di antaranya pemberian makanan tambahan bergizi untuk ibu hamil dan balita, penguatan posyandu, peningkatan cakupan imunisasi, serta edukasi pola asuh dan sanitasi sehat di tingkat keluarga. Selain itu, program pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pemanfaatan pekarangan dan bantuan usaha kecil juga digencarkan untuk mendukung ketahanan pangan rumah tangga.
Pemerintah juga mendorong kolaborasi dengan dunia usaha melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) serta meningkatkan sinergi dengan organisasi kemasyarakatan agar intervensi penurunan stunting dapat lebih menyentuh langsung ke masyarakat.
Dengan koordinasi yang semakin solid, Pemkab Kapuas optimistis dapat menekan angka stunting secara bertahap, sejalan dengan target nasional penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024 yang kini dilanjutkan dengan agenda kerja tahun 2025.
Rakor ini dihadiri Sekretaris Daerah Kapuas, Usis I Sangkai, para kepala perangkat daerah, camat, serta perwakilan dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan.
Sebagai informasi, hasil SSGI 2024 dapat diakses melalui situs resmi Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan.(Hmskmf)/Edt:UL
Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.