Sekilas Info
Kontribusi dari Ika Alqinaya, 11 Juli 2025 21:06, Dibaca 289 kali.
MMCKalteng - Palangka Raya – Jumat pagi (11/7/2025) di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Tengah tak ubahnya seperti sebuah festival rakyat. Perayaan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 tahun ini membangkitkan antusiasme masyarakat Kalimantan Tengah, jauh dari kesan seremonial kaku. Dipimpin langsung oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran dan didampingi Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, acara ini berhasil mengubah Palangka Raya menjadi lautan semangat kebersamaan dan kemandirian ekonomi.
Ribuan masyarakat, tua-muda, tumpah ruah sejak mentari terbit, menghiasi area untuk berjalan sehat yang penuh keceriaan. Bukan hanya sehat badan, tapi juga sehat jiwa karena mata dimanjakan dengan deretan doorprize menggiurkan yang siap dibawa pulang. Dari wisata rohani hingga ibadah umrah, barang elektronik rumah tangga hingga sepeda motor, setiap undian menghasilkan pekik kegembiraan, membuktikan bahwa Hari Koperasi kali ini memang berbeda; penuh interaksi, tawa, dan hadiah.
(Baca Juga : Badan Pendapatan Daerah Prov Kalteng Selenggarakan Rakor dan Rekon Evaluasi Sinergi Optimalisasi Pengelolaan Opsen)
Sejarah Koperasi: Dari Perjuangan Nasional Hingga Akar Kuat di Tanah Tambun Bungai
Di balik hiruk-pikuk kemeriahan tersebut, terdapat napak tilas panjang perjuangan koperasi di Indonesia. Gerakan ini telah tumbuh sejak akhir abad ke-19, berawal dari rasa khawatir para tokoh visioner yang ingin membebaskan rakyat dari jebakan rentenir dan jerat ekonomi kolonial. Ingatlah nama R. Aria Wiriaatmadja yang pada 1896 mendirikan Bank Pertolongan dan Tabungan di Purwokerto, sebuah cikal bakal koperasi modern yang bertujuan membantu petani dan rakyat kecil.
Semangat koperasi terus membara hingga era pergerakan nasional, sehingga koperasi menjadi salah satu tulang punggung perjuangan kemandirian ekonomi. Bung Hatta, yang kita kenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia, tak pernah berhenti menggugah koperasi sebagai soko guru perekonomian rakyat, percaya bahwa bersatu dalam koperasi adalah kunci kekuatan tawar-menawar dan pelindung dari eksploitasi. Saat ini, setelah kemerdekaan, peran koperasi makin kuat sebagai pilar ekonomi kerakyatan, untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan dan keadilan.
Koperasi di Kalimantan Tengah: Simbol Kemandirian Lokal
Bagaimana dengan Kalimantan Tengah? Peran koperasi di Bumi Tambun Bungai ini tidak kalah pentingnya. Sejak awal terbentuknya provinsi ini, koperasi telah menjadi motor penggerak ekonomi di berbagai sektor, terutama di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan yang menjadi urat nadi perekonomian Kalteng.
Koperasi di Kalimantan Tengah tumbuh dari akar budaya lokal yang kaya akan semangat gotong royong dan kebersamaan. Banyak koperasi yang lahir dari inisiatif awal mula masyarakat desa untuk mengenakan permasalahan bersama, seperti pengadaan hasil panen, penerapan pupuk, atau pun punya akses permodalan. Misalnya, koperasi-koperasi di sektor perkebunan kelapa sawit yang membantu petani kecil mendapatkan posisi tawar yang cukup baik di pasar, atau koperasi simpan pinjam yang memberikan akses modal bagi UMKM di pedesaan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pun terus menunjukkan komitmen untuk memperkuat peran koperasi. Banyak program pelatihan, pendampingan, hingga akses permodalan diberikan untuk memastikan koperasi di Kalteng bisa bersaing dan berinovasi. Maka dari itu, koperasi bukan hanya sebagai wadah ekonomi, tapi juga sebagai simpul persatuan dan kesatuan masyarakat Kalimantan Tengah. (TRA/edit: IAQ)