Ramadhan Mulia

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 06 Mei 2019 09:43, Dibaca 239 kali.


Telah tiba bulan yang mulia dan musim yang agung karena Allah SWT melipatgandakan pahala pada bulan ini. Setiap tahun Ramadhan datang menemui kita dan datang membawa sejuta pesona dan keistimewaan serta memberikan berbagai manfaat dalam hidup dan kehidupan kita. Ramadan membuka pintu-pintu kebaikan untuk setiap orang yang ikhlas dalam beribadah. Ramadan bagi umat Islam bukan sekadar salah satu nama bulan qomariyah, melainkan memiliki makna. Ramadan adalah tamu agung yang Allah telah memuliakannya dibandingkan bulan-bulan lainnya. Sebagaimana perintah Allah SWT bahwa puasa ramadan wajib dilaksanakan dan akan membuktikan keimanan seseorang dalam menjalankan perintah-Nya. Bulan yang diliputi rahmat, ampunan dan kebebasan dari api neraka. Pertamanya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah kebebasan dari api neraka. Bulan penuh kebaikan dan berkah karena bulan Ramadan merupakan bulan dilipatgandakan pahala dan bulan diampuninya dosa-dosa. Puasa di bulan Ramadan oleh Allah SWT yang telah diwajibkan bagi orang-orang yang bertaqwa. Puasa merupakan kewajiban selain shalat yang dikerjakan lima waktu dalam sehari.

Selain itu, puasa memiliki keutamaan bagi kita yang disibukkan dengan rutinitas sehari-hari. Untuk itu kita menyambut dan memperlakukan Ramadan menjadi sang tamu dengan sebaik-baiknya. Pencerminan penghormatan luar biasa bagaikan menyambut kedatangan tamu yang amat sangat mulia Ramadan momentum terbaik untuk taqarrub ilallah (mendekatkan diri pada Allah), kembali ke jalan Allah dan bertaubat atas segala dosa, kesalahan dan kelemahan. Bulan pemberian dan karunia. Karena di bulan ini pintu syurga Allah buka selebar-lebarnya, pintu neraka Dia tutup serapat-rapatnya dan setan-setan dibelenggu-Nya. (H.R Imam Baihaqi, Ahmad dan Nasa‟i).

(Baca Juga : SERTIFIKASI DAN PENDAFTARAN PRODUK SEGAR ASAL TUMBUHAN MELALUI OKKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH)

Ramadan menjadi bulan bertabur rahmah dan berkah, berbuat kebaikan dan ketaatan. Bulan Ramadan terasa lebih mudah dibanding dengan bulan-bulan lain. Saat kita berpuasa akan memperoleh dua kegembiraan. Kegembiraan pertama di dunia yakni saat berbuka dan kegembiraan kedua di akhirat, yakni saat ia bertemu Allah di syurga. (HR. Muslim). Rasulullah senantiasa menyambut gembira setiap datangnya Ramadan. Berita gembira itu disampaikan pula kepada para sahabatnya seraya bersabda: "Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan yang penuh keberkahan. Padanya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, “Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu, maka sesungguhnya dia telah dijauhkan dari kebajikan" (Hr. Ahmad). Bulan yang dipilih Allah untuk Lailatul Qadar dijelaskan dalam firman Allah SWT. "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur`an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS Al Qadr [97]:1-5).

Ramadan bagi seorang muslim adalah rihlah dari kehidupan materialistis kepada kehidupan ruhiyah, dari kehidupan yang penuh berbagai masalah keduniaan menuju kehidupan yang penuh tazkiyatus nafs dan riyadhotur ruhiyah. Kehidupan yang penuh dengan amal taqorrub kepada Allah, mulai dari tilawah Al Qur`an, menahan syahwat dengan shiyam, sujud dalam qiyamul lail, ber`itikaf di masjid, dan lain-lain. Semua ini dalam rangka merealisasikan inti ajaran dan hikmah puasa Ramadan. Kebiasaan dan perilaku hidup di bulan Ramadan akan mampu kita teruskan di luar bulan Ramadan yakni, sampai bertemu Ramadan berikutnya.(syatkmf)

Gusti Mahfuz

Merupakan salah satu kontributor di Multimedia Center Provinsi Kalimantan Tengah.

Berita Lainnya
Berita Terbaru
Radio Corner

Facebook